1. Permainan goncang kaleng melatih kelincahan 2. Permainan goncang kaleng sebaiknya dimainkan oleh berapa orang 3.Gerakan yang paling banyak dilakukan dalam permainan goncang kaleng adalah

Posted on

1. Permainan goncang kaleng melatih kelincahan 2. Permainan goncang kaleng sebaiknya dimainkan oleh berapa orang 3.Gerakan yang paling banyak dilakukan dalam permainan goncang kaleng adalah

Jawaban:

Goncang Kaleng” adalah permainan tradisional yang berasal dari Riau. Permainan ini seperti namanya, menggunakan kaleng sebagai alat yang digunakan untuk memulai permainan. Sebelum bermain, kaleng tersebut di isi dengan batu batu kecil sehingga menimbulkan bunyi- bunyi yang nyaring apabila kaleng tersebut ditutup. Lalu bagian kaleng yang masih terbuka di tutup dengan cara dilipat atau dipenyetkan.

cara bermain dari permainan ini hampir sama dengan “Petak Umpet“… pemain yang kalah pada saat melakukan “Hompimpa” atau “Suit” pertama akan menjadi “Kucing” atau orang yang mencari teman temannya yang bersembunyi. Pada awal permainan, biasanya dipilih ketua “Tikus” yang mempunyai kemampuan lemparan cukup jauh daripada teman temannya yang lain, untuk melemparkan kaleng sejauh mungkin agar para pasukan tikus berkesempatan untuk bersembunyi. orang yang jadi kucing baru bisa mencari pasukan tikus apabila si kucing telah mengambil kaleng yang dilemparkan si ketua Tikus, lalu menaruhnya ke tempat pusat permainan yang berbentuk lingkaran yang berdiameter sebesar “Satu Depa“.

yang membuat permainan ini agak berbeda daripada permainan Petak Umpet adalah pada saat si Kucing menemukan salah satu dari pasukan Tikus, mereka berdua harus cepat cepat kembali ke pusat permainan untuk mengambil kaleng yang diletakkan disana dan mengguncangnya sebanyak 3 kali dengan ketentuan:

APABILA SI KUCING YANG MENDAPATKAN KALENGNYA, MAKA ITU MERUPAKAN TANDA BAHWA SALAH SATU ANGGOTA PASUKAN TIKUS TERTANGKAP.

BILA SI TIKUS YANG MENDAPATKAN KALENGNYA, MAKA SI TIKUS HARUS MELEMPAR KALENG SEJAUH MUNGKIN AGAR IA BISA BERSEMBUNYI DI TEMPAT YANG LEBIH AMAN.

Permainan ini berakhir apabila kaleng diguncangkan 3 kali dan di ulang sebanyak 7 atau 10 kali dengan keras, sehingga pasukan Tikus yang bersembunyi dapat mendengarkan bunyi tersebut dan kembali ke pusat permainan.

Penjelasan:

maaf kalo salah