2. A) masalah penurunan udara dan atmosfer bumi:

Posted on

a. efek rumah kaca dan dampaknya bagi kehidupan.
b. p polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor dan dampaknya bagi kehidupan.
c. terjadinya peristiwa la Ninno dan dampaknya bagi kehidupan.
d. terjadinya peristiwa la Nino dan dampaknya bagi kehidupan.
e. penataan pusat industri dan pengaruh polusi yang ditimbulkan terhadap penduduk sekitar.
f. hutan dan fungsinya bagi kelestarian atmosfer bumi.
g. kebijakan pemerintah tentang hutan kita.
B) Buatlah upaya penanggulangan dari masalah di atas:​

2. A) masalah penurunan udara dan atmosfer bumi:

Administrator Dibaca : 341273 kali Pada : Rabu, 22 Januari 2014 – 12:05:40 WIB

Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat pencemar udara yang memberikan dampak  negatif terhadap  kesehatan  dan  kesejahteraan  manusia, serta  lingkungan hidup.  Sumber  pencemar  ini  juga menimbulkan  dampak  terhadap  lingkungan atmosfer yang lebih besar seperti hujan asam, kerusakan lapisan ozon stratosfer, dan perubahan  iklim  global.  Zat-zat  yang  diemisikan  dari  knalpot  kendaraan bermotor adalah CO2, CO, NOx, HC, SOx, PM10, dan Pb (dari bahan bakar yang mengandung timah hitam/timbal).  Hasil  kajian  terdahulu  seperti the  Study  on  the Integrated  Air Quality Management for Jakarta Area (JICA, 1997) dan Integrated Vehicle Emission Reduction  Strategy  for  Greater  Jakarta (ADB, 2002)  menyimpulkan  bahwa  sektor transportasi  memberikan  kontribusi  yang  signifikan  terhadap pencemaran  udara perkotaan  (Suhadi,  2005).  Dampak kesehatan  yang  ditimbulkan  oleh  sektor transportasi berdasarkan zat pencemar antara lain:

1. Karbon Monoksida (CO)

Keracunan  gas  monoksida  (CO)  dapat  ditandai  dari  keadaan  ringan,  berupa pusing,  sakit kepala,  dan  mual.  Keadaan  yang  lebih  berat  berupa  menurunnya kemampuan  gerak  tubuh,  gangguan pada  sistem  kardiovaskuler,  serangan  jantung hingga  kematian.  Hubungan  antara  konsentrasi  CO, lama  terpapar,  dan  efek  yang timbul adalah sebagai berikut (Wardhana, 2004):  

Hubungan antara konsentrasi CO, Lama terpapar, dan efek yang timbul

 

 

Karakteristik  biologik  yang  paling  penting  dari  CO  adalah  kemampuannya untuk  berikatan dengan  haemoglobin,  pigmen  sel  darah  merah  yang  mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sifat ini menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin (HbCO)  yang  200  kali  lebih  stabil  dibandingkan oksihaemoglobin  (HbO2). Penguraian HbCO yang relatif lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen  tersebut  dalam  fungsinya  membawa  oksigen  ke  seluruh  tubuh.  Kondisi seperti ini bisa berakibat serius, bahkan fatal, karena dapat menyebabkan keracunan.  

Selain  itu,  metabolisme  otot  dan  fungsi  enzim  intra-seluler  juga  dapat terganggu  dengan adanya  ikatan  CO  yang  stabil  tersebut.  Dampak  keracunan  CO sangat  berbahaya  bagi  orang  yang telah menderita  gangguan  pada  otot  jantung  atau sirkulasi darah periferal yang parah (Depkes).  

Namun,  dampak  dari  CO  juga  bervasiasi  tergantung  dari  status  kesehatan seseorang  pada saat  terpajan.  Pada  beberapa  orang  yang  berbadan  gemuk  dapat mentolerir  pajanan  CO  sampai kadar  HbCO  dalam  darahnya  mencapai  40%  dalam waktu  singkat. Tetapi  seseorang  yang  menderita sakit  jantung  atau  paru-paru  akan menjadi lebih parah apabila kadar HbCO dalam darahnya sebesar 5–10%.

CO juga bisa  mempengaruhi janin.  Pengaruh terhadap  janin pada prinsipnya adalah karena pajanan CO pada kadar tinggi dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen  pada  ibu  hamil  yang konsekuensinya  akan  menurunkan  tekanan  oksigen  di dalam plasenta dan juga pada janin dan darah. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur  atau  bayi  lahir  dengan  berat  badan lebih  rendah dibandingkan  keadaan normal (Tugaswati).

mohon maf kalo salah kaka 🙂