3 macam tanah liat untuk pembuatan kerajinan ?
Tanah liat basah , tanah lepung , tanah kering
Tanah Liat
Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat memiliki karakteristik:
Sulit menyerap air sehingga lahan yang berupa tanah liat primer tidak cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya
yang dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu diatas 1.000oC.
Jenis tanah liat:
Tanah liat primer, dihasilkan dari pelapukan batuan
karena tenaga endogen namun tidak berpindah dari batuan induknya,
sehingga sifatnya lebih murni daripada tanah liat sekunder. Tanah liat
jenis ini berwarna putih atau putih kusam. Termasuk tanah liat jenis ini
adalah kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite.
Ciri-ciri tanah liat primer adalah:
warna putih sampai putih kusamcenderung berbutir kasar,tidak plastis,daya lebur tinggi,daya susut kecilbersifat tahan apiSuhu matangnya antara 1.300oC hingga 1.400oC
Tanah liat Sekunder, merupakan jenis tanah liat hasil
pelapukan batuan oleh tenaga eksogen sehingga mengalami perpindahan
tempat atau terpisah jauh dari batuan induknya, dan kemudian mengendap
di suatu tempat.
Ciri-ciri tanah liat sekunder:
Kurang murniCenderung berbutir halusBerwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuningLebih plastis daripada tanah liat primerDaya susut lebih besar daripada tanah liat primerSuh matangnya antara 900oC hingga 1.400oC