4 faktor penyebab kerajaan sriwijaya menjadi kerajaan maritim terkuat dizamannya
1.Pusat Keagamaan Budha
Berdasarkan Prasasti Bukit Siguntang, sudah sejak abad ke-7 atau pada awal berdiri Kerajaan Sriwijaya, masyarakatnya menganut agama Budha. Hal ini dibuktikan dengan adanya kata Siksa-Prajna pada prasasti itu. Kata ini hanya ada dalam agama Budha. Tidak ada dalam agama lainnya.
Sepanjang masa pemerintahan, kerajaan Budha ini mengalami banyak perkembangan pesat di bidang keagamaan. Sampai-sampai para pelajar dari berbagai belahan dunia singgah di kerajaan ini. Sebut saja Dharmapala-mahaguru terkenal dari India, I-tsing-bhiksu dari Negeri Tirai Bambu, dan juga Sakyakirti dari India.
Sampai ketika kerajaan Budha ini menjejaki abad ke-11, agama Budha berkembang dengan pesatnya. Jauh melebihi pusat-pusat keagamaan yang berada di Asia Tenggara. Dengan arus persebaran agama Budha yang sedemikian hebat, pengaruhnya pun menguat. Andai saat itu sudah ada percetakan, pasti banyak buku yang best-seller di sana.
2.Pusat Pemerintahan Dekat Laut
Pusat pemerintahan yang paling ideal memang dekat dengan laut. Strategi ini sudah jauh dipakai oleh Kerajaan Sriwijaya, sebelum adanya Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan lainnya. Alasan kenapa mereka memilih area dekat dengan laut tentu karena di sanalah lintas perdagangan paling ideal untuk para saudagar dari negeri yang jauh. Soalnya waktu itu belum ada pesawat terbang.
Kalau perdagangan suatu kerajaan berkembang pesat, bukan tidak mungkin perekonomiannya juga mengiringi. Beruntungnya, raja-raja di kerajaan maritim ini dikenal baik dan loyal pada warganya, sehingga banyak yang betah dan tidak melakukan pemberontakan. Keadaan ini tentu bisa memuluskan ketika pihak kerajaan ingin memperluas wilayah.
3.Hubungan Bilateral yang Baik
Sebuah kerajaan memerlukan hubungan baik dengan kerajaan lain di luar sekop kekuasaannya. Hubungan diplomatik ini sudah sering dijalin seperti dengan Kerajaan Pala (India). Pada waktu Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh Balaputradewa, Raja dari Pala itu sempat menghadiahi sebidang tanah untuk para pelajar.
Hubungan ini tidak bisa terlepas dari kesamaan agama yang dianut dari keduanya. Sebagaimana yang kita tahu, agama Budha di India merupakan agama paling banyak dianut setelah agama Hindu. Kedua kerajaan ini, walau berbeda daerah, tetapi memiliki asas dan tujuan yang sama.
4.Komoditas Ekspor Beragam
Perdagangan, sejak kerajaan dibentuk selalu jadi sumber perekonomian utama. Banyak hasil bumi milik kerajaan yang telah diekspor luas hingga ke berbagai kerajaan yang jauh dari Sriwijaya. Kerajaan metropolis ini banyak mengekspor kapur barus, gading gajah, wangi-wangian, tanduk badak, buah-buahan, hingga kapas.
Cakupan lintas pelayaran dan perdagangan Kerajaan Sriwijaya semakin meluas ketika daerah taklukkan juga semakin banyak. Pusat pemerintahan pun tidak hanya di Muara Sungai Musi, Palembang, tetapi bercokol pula di Selat Malaka, hingga ke daerah Thailand Selatan.