Apa saja lembaga sosial pada masa kedatangan nenek moyang???
Sehubungan dengan lambannya proses pembangunan yang dilaksanakan oleh
bangsa Indonesia, Koentjaraningrat menyatakan adanya beberapa mentalitas
negatif yang ada pada diri bangsa Indonesia sebagai akibat dari
kekejaman kolonialis Belanda. Mentalitas negatif yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Mentalitas yang lebih berorientasi pada jumlah (kuantitas) daripada mutu (kualitas).
Sifat tersebut menyebabkan berbagai barang yang diproduksi oleh bangsa Indonesia
terkesan asal jadi dan tidak memuaskan.
2. Mentalitas yang suka menghalalkan berbagai cara demi tercapainya maksud dan
tujuan yang diinginkan. Mentalitas tersebut telah menyebabkan bangsa Indonesia terbiasa
untuk mengambil jalan pintas dan tidak wajar dalam mengejar kekuasaan dan
wewenang. Mentalitas tersebut juga menyebabkan sering terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan dan wewenang dalam kehidupan politik bangsa Indonesia.
3. Mentalitas rendah diri sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak
percaya terhadap kemampuan yang dimiliki. Akibat mentalitas tersebut, bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang tidak menghargai hasil karya maupun kebudayaan sendiri dan
cenderung menghargai hasil karya dan kebudayaan asing yang dianggap lebih hebat dan
lebih modern. Padahal, untuk memajukan perekonomian bangsa Indonesia harus lebih
mencintai barang-barang produksi dalam negeri.
4. Mentalitas yang tidak disiplin sehingga proses pembangunan tidak dapat dilaksanakan
dengan
sempurna. Beberapa contoh mentalitas yang tidak disiplin tersebut
antara lain adalah penggunaan waktu yang sering tidak tepat, penggunaan
tenaga maupun biaya yang tidak efisien dan tidak efektif.
5.
Mentalitas suka mengabaikan tanggung jawab. Mentalitas yang sering
mengabaikan tanggung jawab tersebut telah memperlamban proses
pembangunan karena berlawanandengan nilai-nilai profesionalitas.
Tanggung jawab dan profesionalisme merupakanfaktor penting yang menopang
pelaksanaan pembangunan.
Lembaga- lembaga:
1.yg didasari pd berdasarkan perkembangangannya, contohnya pd perkawinan.
2. yg didasari berdasarkan penerimaan masyarakat di lingkungan pd zaman dahulu.
3.yg berdasarkan penyebaran agamnya