Teks anekdot negeri sampah

Posted on

Teks anekdot negeri sampah

Teks anekdot negeri sampah

Jawaban Terkonfirmasi

Pelajaran yang dapat diambil adalah, di setiap negara mempunyai
peraturan masing-masing. Jadi, kalau kita berkunjung ke negara lain,
patuhilah dan taatilah peraturan yang ada.
Apakah puisi tersebut dapat dimasukkan ke dalam anekdot?
Ya, karena puisi tersebut bersifat menyindir dan terdapat unsur lucunya.
A: Hei! Beritahu aku jika kau lihat?
B: Lihat apa?
A: Itu sampah atau apa?
B: Bisa jadi!
A: Di jalanan ada sampah. Di selokan ada sampah. Di laci ada sampah. Di bus, truk, dan angkot ada sampah.
B: Benar? Kamu pernah liat dimana saja?
A: Di laut, di gunung… Emang negeri kita negeri sampah apa emang tong sampah?
B : Aku tidak tahu. Tanyakanlah pada rumput yang berjoget.
A : Bagaimana dengan Istana Presiden?
B : Hah? Apa maksudmu?
A : Ada yang bilang di bawah tiang bendera, ada. Di balik gedung DPR pun, ada! Jangan-jangan… di kursi parlemen ada sampah?!
B : Aha… aku sepertinya mengerti apa yang kau maksud.
A : Bingung aku jadinya… Coba kamu lihat, berani tidak?
B : Berani! Kan, disana tidak ada monsternya…
A
: Sampah sudah menjadi bunga Nusantara sepertinya… Apa jangan-jangan
di mulut manusia ada sampah juga?! Coba kuperiksa mulutmu!
B : Apa?! Tidak! Aku tidak mau! Kan, bau…
A : Oh? Ya sudahlah…
B : Kamu jangan marah-marah terus, dong!
A
: Heh! Aku ini sedang kesal, tau! Dasar manusia sombong! Membuang
sampah sembarangan… Jangan biarkan negeri kita menjadi "tong sampah"!
B : Siap! MERDEKA!Pelajaran yang dapat diambil adalah, di setiap negara mempunyai
peraturan masing-masing. Jadi, kalau kita berkunjung ke negara lain,
patuhilah dan taatilah peraturan yang ada.
Apakah puisi tersebut dapat dimasukkan ke dalam anekdot?
Ya, karena puisi tersebut bersifat menyindir dan terdapat unsur lucunya.
A: Hei! Beritahu aku jika kau lihat?
B: Lihat apa?
A: Itu sampah atau apa?
B: Bisa jadi!
A: Di jalanan ada sampah. Di selokan ada sampah. Di laci ada sampah. Di bus, truk, dan angkot ada sampah.
B: Benar? Kamu pernah liat dimana saja?
A: Di laut, di gunung… Emang negeri kita negeri sampah apa emang tong sampah?
B : Aku tidak tahu. Tanyakanlah pada rumput yang berjoget.
A : Bagaimana dengan Istana Presiden?
B : Hah? Apa maksudmu?
A : Ada yang bilang di bawah tiang bendera, ada. Di balik gedung DPR pun, ada! Jangan-jangan… di kursi parlemen ada sampah?!
B : Aha… aku sepertinya mengerti apa yang kau maksud.
A : Bingung aku jadinya… Coba kamu lihat, berani tidak?
B : Berani! Kan, disana tidak ada monsternya…
A
: Sampah sudah menjadi bunga Nusantara sepertinya… Apa jangan-jangan
di mulut manusia ada sampah juga?! Coba kuperiksa mulutmu!
B : Apa?! Tidak! Aku tidak mau! Kan, bau…
A : Oh? Ya sudahlah…
B : Kamu jangan marah-marah terus, dong!
A
: Heh! Aku ini sedang kesal, tau! Dasar manusia sombong! Membuang
sampah sembarangan… Jangan biarkan negeri kita menjadi "tong sampah"!
B : Siap! MERDEKA!