Berikanlah contoh 3 aksara jawa legena​

Posted on

Berikanlah contoh 3 aksara jawa legena​

Jawaban:

berbeda dengan abjad latin yang sering digunakan dalam berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Abjad latin bersifat alpabetic, yaitu memerlukan vokal sebagai pembantu bunyi. Sedangkan aksara Jawa syllabaric (kesukukataan) yang mampu berbunyi walaupun berdiri sendiri. Menurut Darusuprapta (2002:5), carakan (abjad Jawa) yang digunakan di dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pokok yang bersifat silabik (bersifat kesukukataan).

Hal senada diungkapkan oleh Sumadji Dwidjahapsara (2000:1) :

“Aksara Jawi punika ingkang baku cacahipun wonten 20, dipun wastani DHENTAWIYANJANA. Dhenta untu. Wiyanjana leretan/deretan ingkang tumata. Dados aksara Jawi punika kados dene leretan.derertane untu. Urut-urutanipun aksara dipun wastani CARAKAN JAWI lan wujudipun aksara dipun wastani CAKRIK JAWI. Aksara Jawi punika tanpa Sandangan sampun saget mungel, dipun wastani NGLEGENA. Nglegena tegesipun taksih WUDA”.

Yang diterjemahkan sebagai berikut :

“Aksara Jawa yang pokok jumlahnya 20, disebut sebagai Dhentawiyanjana. Dhenta itu gigi. Wiyanjana deretan yang tertata. Jadi Aksara Jawa itu seperti deratan gigi. Urutan aksara disebut sebagai Carakan Jawa dan wujud aksara disebut sebagai Cakrik Jawa. Aksara Jawa itu tanpa sandangan sudah bisa berbunyi yang disebut sebagai Nglegena. Nglegena artinya masih telanjang (belum mendapat imbuhan).”

Menulis aksara Jawa pada hakikatnya sama dengan pengalih hurufan dari abjad latin ke aksara Jawa. Menulis huruf Jawa menuntut adanya pemahaman, ketelitian, dan latihan yang teratur. Hal ini bertujuan supaya dapat menghasilkan tulisan berhuruf Jawa dengan baik dan benar. Tulisan yang baik dalam menulis aksara Jawa dapat dilihat pada ketepatan penulisan aksara Jawa beserta perangkatnya sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku.