Tahapan alur cerpen pohon keramat

Posted on

Tahapan alur cerpen pohon keramat

Jawaban:

1. Tokoh dan Penokohan

Setiap cerita pasti memiliki tokoh-tokoh yang menjadi pemain di dalamnya. Tidak hanya menjadi tokoh yang diam, pemain-pemain dalam sebuah prosa memiliki sikap dan peran dalam membentuk cerita. Karena itulah, unsur instrinsik cerpen berupa tokoh dan penokohan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Ketika menemukan seorang tokoh dalam cerita, secara tidak langsung kamu akan digiring untuk mengetahui peran dan sikapnya dalam suasana yang hendak dibangun pada cerpen tersebut. Sikap dan peran tersebutlah yang disebut sebagai penokohan, sementara nama-nama dari tiap pemain disebut sebagai tokoh.

2. Alur

Sebagian orang sulit membedakan alur dengan jalan cerita. Padahal, simpelnya, alur adalah rangkaian cerita yang memiliki hubungan sebab-akibat (kausalitas) sehingga membentuk suatu kesatuan. Sementara itu, jalan cerita hanyalah rangkaian cerita yang berbentuk kronologis dari awal sampai akhir, tanpa disertai hubungan kausalitas yang kuat.

Secara sederhana, alur memiliki beberapa tahapan, mulai awalnya pengenalan, konflik, komplikasi (kerumitan), klimaks, leraian, sampai pada penyelesaian.

3. Latar

Unsur intrinsik cerpen yang satu ini sering disebut sebagai setting dan mencakup tiga hal di dalamnya, yakni latar waktu, latar tempat, dan latar suasana yang membangun sebuah peristiwa. Pada intinya, latar merupakan gambaran suasana yang terjadi pada sebuah cerita.

4. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan bagian unsur intrinsik cerpen yang menjelaskan pencerita yang mengisahkan cerpen tersebut. Dalam prosa, umumnya ada dua jenis sudut pandang, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

5. Gaya Bahasa dan Penceritaan

Dalam sebuah cerpen, kamu akan menemukan banyak kiasan ataupun bahasa yang terkesan lebih lembut atau lebih kasar. Inilah yang disebut sebagai gaya bahasa. Setiap pengarang memiliki gaya bahasa yang berbeda dan ini juga berhubungan dengan penceritaan yang dibangunnya pada sebuah cerpen.

Gaya bahasa biasanya berbentuk majas untuk merefleksikan atau mengasosiasiakan sebuah kalimat. Ada juga gaya bahasa yang menampilkan makna-makna konotatif untuk memperindah tampilan cerita.

6. Tema dan Amanat

Tema sebuah cerita akan selalu berhubungan dengan amanat yang hendak disampaikan oleh pengarah dalam pengisahannya. Jadi, sulit untuk memisahkan kedua unsur ini guna berdiri sendiri-sendiri.

Meskipun berkaitan, tema dan amanat memiliki arti yang berbeda sebagai unsur intrinsik cerpen. Tema adaah gagasan dasar yang ada dalam sebuah cerita. Sebagai contoh ketika membaca cerpen tentang perayaan Hari Pahlawan, kamu akan menemukan ide cerita yang mengangkat masalah nasionalisme ataupun sikap rela berkorban.

Sementara itu, amanat merupakan nilai-nilai yang bisa dipetik dalam kisah yang dibaca. Nilai tersebut akan selalu berhubungan dengan tema yang mendasari cerpen tersebut. Contohnya lagi, masih dengan cerpen tentang perayaan Hari Pahlawan, kamu bisa menemukan pesan untuk mencintai tanah air ataupun untuk selalu mengenang jasa para pahlawan.