Keadaan kota tasikmalaya/jawa barat?

Posted on

Keadaan kota tasikmalaya/jawa barat?

Di usianya yang terbilang masih sangat muda, berbagai perkembangan di Kota Tasikmalaya memang sangat terlihat. Baik dibidang perekonomian, infrastruktur, kesehatan dan pendidikan begitu sangat menggeliat. Dengan perkembangannya tersebut telah menjadikan wujud Kota Tasikmalaya menjadi salah satu kota mandiri dan berkembang di jawa barat. Dengan memiliki luas wilayah 183,85 km2, terdiri dari 10 kecamatan dan 69 kelurahan dengan jumlah penduduk tahun 2014 sebesar 683.386 jiwa atau 3,714 jiwa/km2, dan aglomerasi penduduk disiang hari kurang lebih mencapai 6,128 jiwa/km2 atau sekitar 1.132.779 jiwa, karena adanya akitivitas sosialisasi penduduk lainnya dari beberapa wilayah kota/kabupaten disekitarnya.

Dengan adanya infrastruktur penunjang seperti terealisasinya Tol Cileunyi-Tasikmalaya yang ditargetkan Pemprov Jawa Barat selesai tahun 2019 mendatang, dan dioperasikannya bandar udara Wiriadinata menjadi bandara komersial, akan sangat mengoptimalkan sekali terhadap laju perkembangan Kota Tasikmalaya dan pertumbuhan perekonomian kota/kabupaten disekitarnya.

Kawasan permukiman penduduk Kel.Lengkongsari Kec.Tawang Kota Tasikmalaya

MENUJU KOTA METROPOLITAN
Arah perkembangan Kota Tasikmalaya tidak terlepas dari pertumbuhan penduduk. Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) yang mencapai 2,11 % dan perkembangan wilayah Kota Tasikmalaya pada tahun 2025 yang akan datang, jumlah penduduk Kota Tasikmalaya kurang lebih akan mencapai angka 1 juta jiwa. Itu artinya Kota Tasikmalaya menuju Kota Metropolitan (Tasikmalaya Raya).
Dimana pembangunan kota yang berkelanjutan, mensyaratkan bahwa prinsip-prinsip pembangunan harus berwawasan dan ramah lingkungan. Oleh sebab itu pembangunan kota diusahakan tidak mengganggu kawasan lahan hutan dan sawah irigasi. Sesuai dengan letak dan fungsional kawasan wilayah tersebut.

Pada tahun 2025 mendatang diprediksi akan ada peningkatan jumlah penduduk di beberapa kecamatan yakni Mangkubumi, Indihiang, Bungursari dan Cipedes. Sehingga pemerintah harus menyiapkan berbagai kebijakan agar tidak terjadi disparitas wilayah antara wilayah utara dan selatan. Untuk antisipasi hal tersebut, ada 2 (dua) wilayah yang saat ini bisa dijadikan sebagai area perluasan kota untuk kedepannya. Kedua wilayah tersebut adalah kecamatan Kawalu dan Tamansari.
Ada beberapa alasan kenapa Kawalu dan Tamansari dijadikan sebagai area untuk pengembangan kota yaitu, pemerintah Kota Tasikmalaya secara konsisten melaksanakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tasikmalaya dari tahun 2011 hingga nanti tahun 2031, dimana pembagian wilayah Kota Tasikmalaya berdasarkan kepada masing-masing fungsinya. Selain itu menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar pola penyebaran penduduk bisa tertarik kepada kedua kecamatan tersebut serta untuk mendorong peningkatan ekonomi. Berdasarkan potensi lahan, Kecamatan Kawalu dan Tamansari masih cukup untuk menampung peningkatan jumlah urbanisasi dan migrasi penduduk kota, dan ini akan berdampak pada keseimbangan dan pemerataan penduduk di wilayah utara dan selatan Kota Tasikmalaya.

Selain wilayah Kota Tasikmalaya, diprediksikan juga akan ada beberapa wilayah kota/kabupaten yang berada disekitar pinggiran Kota Tasikmalaya yang akan ikut berkembang. Karena wilayah tersebut selain memiliki keterkaitan fungsi terhadap penghubung (sub-hub) perekonomian dan pelayanan komersial lainnya, dapat dilihat dari aglomerasi penduduknya mulai bertambah dan beberapa tahun kedepan akan semakin meningkat. Secara fisik kawasan yang terbangun pun lambat laun terlihat sudah mulai berdampingan dengan wilayah Kota Tasikmalaya. Contohnya seperti wilayah kecamatan Singaparna – Cisayong – Manonjaya (Kab.Tasikmalaya) dan Cihaurbeuti – Sindangkasih – Cikoneng (Kab.Ciamis). Dengan demikian, kemungkinan besar beberapa tahun mendatang seiring dengan perkembangannya, wilayah-wilayah tersebut dengan aglomerasi penduduk yang semakin meningkat serta laju perekonomiannya yang semakin mandiri, maka wilayah tersebut akan berkembang menjadi sebuah kawasan perkotaan, baik itu kawasan permukiman penduduk, industri ataupun kawasan yang mencirikan sebuah aktivitas perkotaan lainnya. Diantara wilayah tersebut sampai tahun 2014 ada beberapa wilayah dengan memiliki jumlah penduduk tertinggi diatas 70 ribu jiwa, dan jumlah terendah antara 40 ribu jiwa. Tentunya dengan semakin meningkatnya Index Pembangunan Manusia (IPM)dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Tasikmalaya yang berkualitas, akan sangat mendorong terhadap laju pertumbuhan perekonomian antar wilayah terutama wilayah priangan timur.
Maka dari itu, dengan perkembangan pembangunan wilayah Kota Tasikmalaya hingga tahun 2025 mendatang, akan sangat berpengaruh dan berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi di wilayah kota/kabupaten disekitarnya.