Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur dan senantiasa terjaga keotentikan, keaslian dan kebenarannya. Al-Qur’an pertama kali diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat di Gua Hira’ pada malam Jum’at tanggal 17 Ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran beliau. Diantara ayat berikut yang menegaskan bahwa al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan ialah… * ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ وَٱللَّهُ مِن وَرَآئِهِم مُّحِيطُۢ إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلۡقُرۡءَانُ جُمۡلَةٗ وَٰحِدَةٗۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَۖ وَرَتَّلۡنَٰهُ تَرۡتِيلٗا ​

Posted on

Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur dan senantiasa terjaga keotentikan, keaslian dan kebenarannya. Al-Qur’an pertama kali diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat di Gua Hira’ pada malam Jum’at tanggal 17 Ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran beliau. Diantara ayat berikut yang menegaskan bahwa al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan ialah… * ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ وَٱللَّهُ مِن وَرَآئِهِم مُّحِيطُۢ إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلۡقُرۡءَانُ جُمۡلَةٗ وَٰحِدَةٗۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَۖ وَرَتَّلۡنَٰهُ تَرۡتِيلٗا ​

Jawaban:

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَٰحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَٰهُ تَرْتِيلًا

“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil.” (QS. Al-Furqan/25: 32)

Dahulu orang-orang kafir sering menanyakan banyak hal kepada Rasulullah, tidak lain untuk merendahkan beliau. Mereka berharap bahwa Rasulullah tidak mampu menjawab apa yang menjadi pertanyaan mereka. Sampai menyangsikan al-Quran yang tidak turun sekaligus dalam satu waktu. ‘Mengapa al-Quran tidak diturunkan sekaligus saja, kalau engkau memang benar-benar Rasulullah?’. Dari sini kemudian Allah membantah mereka melalui firman-Nya, QS. Al-Furqan/25: 32, bahwa al-Quran tidak turun sekaligus tidak lain untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW

Penjelasan:

semoga membantu ya