Doni ingin barter prangko lagi, maka ia menyuruh ketiga temannya untuk membawa album prangko mereka. Di taman sekolah, mereka saling melihat isi album prangko lagi. Tiba-tiba Doni berkata, “Maafkan aku, Bob. Tapi kau telah mencuri prangko Oscarl” Semua terkejut. Bobi segera membantah dengan keras, “Enak saja kau menuduhku. Mana buktinya?” “Katamu kemarin, tantemu tinggal di Amsterdam. Tapi stempel prangko yang terbaca di sini adalah Rotterdam,” kata Doni sambil menunjuk tulisan stempel di atas prangko. Semua bergantian melihatnya dengan teliti. Latar suasana dalam kutipan cerpen di atas adalah …. a. tegang c. gembira b. sedih d. senang​

Posted on

Doni ingin barter prangko lagi, maka ia menyuruh ketiga temannya untuk membawa album prangko mereka. Di taman sekolah, mereka saling melihat isi album prangko lagi. Tiba-tiba Doni berkata, “Maafkan aku, Bob. Tapi kau telah mencuri prangko Oscarl” Semua terkejut. Bobi segera membantah dengan keras, “Enak saja kau menuduhku. Mana buktinya?” “Katamu kemarin, tantemu tinggal di Amsterdam. Tapi stempel prangko yang terbaca di sini adalah Rotterdam,” kata Doni sambil menunjuk tulisan stempel di atas prangko. Semua bergantian melihatnya dengan teliti. Latar suasana dalam kutipan cerpen di atas adalah …. a. tegang c. gembira b. sedih d. senang​

Jawaban:

A TEGANG

Penjelasan:

Kalimat :

Tiba-tiba Doni berkata, "Maafkan aku, Bob. Tapi kau telah mencuri prangko Oscarl" Semua terkejut. Bobi segera membantah dengan keras, "Enak saja kau menuduhku. Mana buktinya?" "Katamu kemarin, tantemu tinggal di Amsterdam. Tapi stempel prangko yang terbaca di sini adalah Rotterdam," kata Doni sambil menunjuk tulisan stempel di atas prangko.

Jawaban:

A. Tegang

semoga bermanfaat 🙂