Membuat laporan ttg aktivitas masyarakat sekitar dalam upaya bembangunan sosial budaya
Jawaban:
LAPORAN HASIL PENGAMATAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Tempat pengamatan : Jl.Gatot subroto, Malang
Waktu pengamatan : Sabtu, 1 November 2014
Objek yang diamati : Lingkungan Rumah mangkrak di Pinggir rel kereta yang tidak sehat.
Orang yang mengamati : Ely mardiani Ulfa
Hasil pengamatan :
a. Lingkungan yang tidak sehat
b. Bau yang tidak sedap
c. Munculnya penyakit dimana-mana
d. Banyaknya sampah disekitaran rel.
Lingkungan Rumah Mangkrak di Pinggir Rel Kereta dengan Lingkungan yang Tidak Sehat
Sabtu , 1 November 2014
Tepatnya tadi sore pukul 16.30 saya menelusuri jalan sekitaran Gatot Subroto Malang. Disana, Saya bertemu dengan warga yang tinggal dan menetap disekitaran rel. Ketika Saya menelusuri jalan tersebut, saya bertemu dengan salah seorang warga yang bernama Ibu Erna. Dia berasal dari madura tetapi, merantau ke malang untuk membiayai anak dan cucunya. Ibu Erna sudah lama tinggal dan menetap di sekitaran rel kereta, sekitar 9 tahun lamanya. Dia terpaksa tinggal disekitaran rel akibat perekonomian yang tidak mencukupi. Dia tinggal bersama anak dan cucunya , tanpa seoarang suami disampingnya. Suka duka yang dia jalani sangat banyak.
Ibu Erna adalah seorang pedagang kaki lima, hanya berjualan rujak dan jajanan lainnya. Penghasilannya tidak seberapa dengan yang dia harapkan. Jualan rujak depan rumah salah satu cara alternatif untuk bisa mencukupi kebutuhannya beserta anak dan cucunya.
Lingkungan yang mereka tempatkan untuk saat ini, bagi kita tidak layak huni. Karena, tempatnya sangat kotor dan bau. Sampah yang terlihat juga dimana-mana. Dengan tingkat kebersihan yang memperhatikan dan anak-anak yang bermain dengan riangnya di pinggir rel tanpa rasa takut, dan juga berbagai kondisi sosial yang memperhatinkan. Rasanya memang tidak adil jika menyalahkan orang-orang yang bernasib seperti itu dengan hanya mengatakan,’siapa suruh datang ke malang?’ dan tentunya pemerintah pun mengupayakan agar kondisi semacam itu, bisa menjadi lebih baik. Tentu saja apa yang terjadi saat ini harus terus menerus menjadi perhatian besar pemerintah, siapapun yang memimpin.
Penyakit yang sering dialami warga tersebut biasanya penyakit diare dan gatal-gatal. Penyakit seperti itu biasanya terjadi pada anak-anak. Perlu kita ketahui, bahwa hal seperti ini harus ada perhatian dari pemerintah sekitar. Mungkin saja, dengan adanya penanganan kesehatan gratis. Banyak hal yang harus di perhatikan pemerintah tidak hanya kesehatan tetapi, juga tempat-tempat yang layak huni. Sementara mereka benar-benar membutuhkan malah tidak di perhatikan sama sekali.
Solusinya :
1. harus ada perhatian dari pemerintah setempat, misalnya dengan memberika lahan-lahan yang layak huni dengan membuatkan wisma, mungkin tempat itu bisa lebih baik buat mereka.
2. Warga juga harus memiliki tingkat kesadaran yang besar akan hal kebersihan. Setidak nya dengan membersihkan dan mengutamakan lingkungan hidup yang sehat tanpa harus menunggu bantuan langsung dari pemerintah setempat.
3. Sampah-sampah yang terbuang bisa di jadikan alat untuk memperoleh uang, misalnya mendaur ulang botol-botol bekas, pelastik dan lainnya. Itu bisa di olah dan dijual hitung-hitung menambah penghasilan.
*maaf kalo salah*
Penjelasan:
LAPORAN HASIL PENGAMATAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Tempat pengamatan : Jl.Gatot subroto, Malang
Waktu pengamatan : Sabtu, 1 November 2014
Objek yang diamati : Lingkungan Rumah mangkrak di Pinggir rel kereta yang tidak sehat.
Orang yang mengamati : Ely mardiani Ulfa
Hasil pengamatan :
a. Lingkungan yang tidak sehat
b. Bau yang tidak sedap
c. Munculnya penyakit dimana-mana
d. Banyaknya sampah disekitaran rel.
Lingkungan Rumah Mangkrak di Pinggir Rel Kereta dengan Lingkungan yang Tidak Sehat
Sabtu , 1 November 2014
Tepatnya tadi sore pukul 16.30 saya menelusuri jalan sekitaran Gatot Subroto Malang. Disana, Saya bertemu dengan warga yang tinggal dan menetap disekitaran rel. Ketika Saya menelusuri jalan tersebut, saya bertemu dengan salah seorang warga yang bernama Ibu Erna. Dia berasal dari madura tetapi, merantau ke malang untuk membiayai anak dan cucunya. Ibu Erna sudah lama tinggal dan menetap di sekitaran rel kereta, sekitar 9 tahun lamanya. Dia terpaksa tinggal disekitaran rel akibat perekonomian yang tidak mencukupi. Dia tinggal bersama anak dan cucunya , tanpa seoarang suami disampingnya. Suka duka yang dia jalani sangat banyak.
Ibu Erna adalah seorang pedagang kaki lima, hanya berjualan rujak dan jajanan lainnya. Penghasilannya tidak seberapa dengan yang dia harapkan. Jualan rujak depan rumah salah satu cara alternatif untuk bisa mencukupi kebutuhannya beserta anak dan cucunya.
Lingkungan yang mereka tempatkan untuk saat ini, bagi kita tidak layak huni. Karena, tempatnya sangat kotor dan bau. Sampah yang terlihat juga dimana-mana. Dengan tingkat kebersihan yang memperhatikan dan anak-anak yang bermain dengan riangnya di pinggir rel tanpa rasa takut, dan juga berbagai kondisi sosial yang memperhatinkan. Rasanya memang tidak adil jika menyalahkan orang-orang yang bernasib seperti itu dengan hanya mengatakan,’siapa suruh datang ke malang?’ dan tentunya pemerintah pun mengupayakan agar kondisi semacam itu, bisa menjadi lebih baik. Tentu saja apa yang terjadi saat ini harus terus menerus menjadi perhatian besar pemerintah, siapapun yang memimpin.
Penyakit yang sering dialami warga tersebut biasanya penyakit diare dan gatal-gatal. Penyakit seperti itu biasanya terjadi pada anak-anak. Perlu kita ketahui, bahwa hal seperti ini harus ada perhatian dari pemerintah sekitar. Mungkin saja, dengan adanya penanganan kesehatan gratis. Banyak hal yang harus di perhatikan pemerintah tidak hanya kesehatan tetapi, juga tempat-tempat yang layak huni. Sementara mereka benar-benar membutuhkan malah tidak di perhatikan sama sekali.
Solusinya :
1. harus ada perhatian dari pemerintah setempat, misalnya dengan memberika lahan-lahan yang layak huni dengan membuatkan wisma, mungkin tempat itu bisa lebih baik buat mereka.
2. Warga juga harus memiliki tingkat kesadaran yang besar akan hal kebersihan. Setidak nya dengan membersihkan dan mengutamakan lingkungan hidup yang sehat tanpa harus menunggu bantuan langsung dari pemerintah setempat.
3. Sampah-sampah yang terbuang bisa di jadikan alat untuk memperoleh uang, misalnya mendaur ulang botol-botol bekas, pelastik dan lainnya. Itu bisa di olah dan dijual hitung-hitung menambah penghasilan.
*maaf kalo salah*