Bagaimana perkembangan Banten sebagai Bandar perdagangan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa
Dalam Bidang Ekonomi
Dengan ditanda tanganinya genjatan senjata antara Banten dan Batavia, berarti blockade Kompeni atas pelabuhan Banten berakhir pula. Oleh karenanya kapal-kapal dagang asing yang tadinya takut berlabuh da Banten sekarang mereka dapat berniaga dengan aman dan bebas. Maka ramailah pelabuhan Banten dengan kapal-kapal dagang dari berbagai negara seperti Manila, Jepang, Cina, India, Denmark, Belanda, dan Portugis membuka kantor perwakilannya di Banten. Sehingga dapat dikatan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa itu. Pada masa itu pun dikenal adanya uang emas yang dikeluarkan Kesultanan Banten.
Memang dalam sejarah perdagangan di Indonesia kita melihat aanya perpindahan pusat perdagangan ini. Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, pusat perdagangan beralih ke aceh dan Banten. Sedangkan perdagangan di Jawa Timur pada permulaan abad ke 17 semuanya pindah ke Banten.