sebutkan 3 tokoh pejuang pahlawan nasional sebelum 1980,berasal dari mana dan apa bentuk pejuangannya​

Posted on

sebutkan 3 tokoh pejuang pahlawan nasional sebelum 1980,berasal dari mana dan apa bentuk pejuangannya​

Jawaban:

1. Abdul Muis 218 Tahun 1959 30 Agustus

2. Ki Hajar Dewantara 305 Tahun 1959 28 November

3. R.M. Surjopranoto 310 Tahun 1959 30 November

Penjelasan:

moga bermanfaat;)

1. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro dengan nama kecil Raden Mas Ontowiryo lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta. Putra sulung dari Sultan Hamengkubuwono III ini dikenal karena menjadi pimpinan Perang Diponegoro saat tahun 1825 sampai 1830.Perang Diponegoro adalah perang dengan jumlah korban terbanyak dalam sejarah Indonesia. Atas perjuangannya melawan penjajah, ia dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional. Serta mendapat rangkaian kehormatan seperti didirikan Museum Monumen Pangeran Diponegoro, dan namanya dijadikan sebagai nama stadion, jalan, sampai universitas.

Pada 1830, Belanda melakukan siasat licik dengan pura-pura mengajak Pangeran Diponegoro berunding di Magelang. Dalam perundingan, ia ditangkap dan dibuang ke Manado, lalu dipindah ke Ujung Pandang dan meninggal di sana pada 8 Januari 1985.

2. Jenderal Soedirman

Pria kelahiran Bodas Karangjati, 24 Januari 1916 ini adalah panglima besar sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia. Di usia 31 tahun, ia sudah bergabung dengan pahlawan kemerdekaan yang lain untuk berjuang melawan penjajah Jepang, Belanda, dan Sekutu.Banyak sekali kegiatan militer yang ia lakukan di usianya yang terbilang muda. Meski sakit, Jenderal Soedirman pantang menyerah dalam melakukan perjuangan bersama pasukannya. Ia wafat karena penyakit yang dideritanya pada 29 Januari 1950 di Magelang, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta.

3. Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur, pahlawan nasional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Ia adalah putera kedua Sultan Malikusaid, yang lahir pada tahun 1631 di Makassar.Setelah naik menjadi sultan Kerajaan Gowa, ia berusaha menggabungkan beberapa kerajaan kecil di Indonesia Timur, dan melawan Belanda dengan sengit.Belanda meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menerobos benteng terkuat Gowa, Somba Opu, pada 12 Juni 1669. Akhirnya Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dan wafat pada 12 Juni 1670.