Jelaskan 7 penyakit atau gangguan pada sistem peredaran darah!

Posted on

Jelaskan 7 penyakit atau gangguan pada sistem peredaran darah!

Gangguan pada Pembuluh Darah

Aterosklerosis

Aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding arteri.[4] Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan serta tungkai.[4]Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa menyebabkan stroke.[4] Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung.[4]Aterosklerosis bermula saat sel darah putih (leukosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel penumpuk lemak.[4] Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.[4]

Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi saat rusaknya otot jantung (myocardium) akibat kurangnya pasokan darah karena penyumbatan dan terganggunya aliran darah secara mendadak.[4] Serangan jantung adalah puncak dari kerusakan yang berlangsung lama, yang menimbulkan kejutan emosional, kekacauan fisiologis, dan kelelahan mental.[4] Serangan jantung pertama kali digambarkan pada tahun 1912 sebagai rasa sakit di bagian dada yang terjadi terus-menerus hingga setengah jam, dan kemudian menjalar ke tangan kiri dan rahang.[4] Akibatnya, muncul perasaan takut yang begitu besar dan kesulitan bernapas.[4]

Gejala-gejala serangan jantung:

Kelelahan atau kepenatan

Jantung tidak efektif memompa aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, sehingga menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah.[4]

Palpitasi (jantung berdebar-debar)

Pusing dan pingsan

Disebabkan oleh penurunan aliran darah karena denyut jantung yang abnormal atau karena ketidakmampuan jantung memompa dengan baik.[4]

Tumor Jantung

Tumor adalah suatu pertumbuhan abnormal, bisa berupa kanker ganas ataupun nonkanker (benigna, jinak).[4]Tumor di jantung dibagi menjadi dua kelompok:

Tumor Primer

Tumor primer berasal dari dalam jantung dan bisa terjadi pada bagian mana pun dari jaringan jantung.[4]

Tumor Sekunder

Tumor sekunder berasal dari bagian tubuh lain (biasanya paru-paru, payudara, dan kulit) yang menyebar ke jantung.[4]

Sebagian besar tumor jantung berbentuk miksoma.[8] Miksoma adalah tumor jinak, dimana bentuknya seperti agar-agar dan tidak teratur.[8] 75% dari miksoma berada di atrium kiri (bilik jantung yang menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru).[8]

Gejala miksoma:

Penurunan berat badan

Demam

Pilek

Nyeri pada jari-jari tangan dan kakikarena cuaca dingin

Jumlah trombosit darah rendah.[8]

Stroke

Lihat pula: Stroke

Stroke adalah gangguan fungsi sistemsaraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.[9] Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah.[9] Hal ini menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke otak.[9]Gangguan fungsi otak ini yang menyebabkan gejala stroke.[9]

Jenis-jenis Stroke

Stroke Sumbatan (Stroke Iskemik)

Stroke sumbatan terjadi saat pembuluh darah ke otak tersumbat.[9] Stroke sumbatan terbagi dua, yaitu sumbatan akibat thrombus dan sumbatan akibat emboli.[9] Thrombus terjadi di dinding pembuluh darah sebagai bagian dari proses pengerasan dinding pembuluh darah (atherosklerosis).[9] Emboli adalah gumpalan darah yang berasal dari organ lain (misalnya gumpalan darah dari jantung).[9]

Stroke Perdarahan

Stroke perdarahan dibagi menjadi dua, yaitu:

Stroke Perdarahan Intraserebal

Stroke Perdarahan Intraserebal (pada jaringan otak) terbagi menjadi dua, yaitu perdarahan intraserebal primer yang disebabkan oleh hipertensi dan perdarahan intraserebal sekunder yang disebabkan oleh kelainan pembuluh darah, penggunaan obat pengencer darah, penyakit hati, dan leukimia.[9]

Stroke Perdarahan Subarachnoid (di bawah jaringan pembungkus otak).[9]

Faktor Risiko Stroke

1. Faktor Risiko Stroke yang Tidak Dapat Diubah

Faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya.[9] Orang dengan riwayat keluarga stroke mudah terkena penyakit stroke.[9]

2. Faktor Risiko Stroke yang Dapat Diubah

Faktor risiko stroke yang dapat diubah adalah hipertensi, diabetes, obesitas.[9]

Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi.[4] Seseorang mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg.[9] Hipertensi merupakan faktor risiko stroke, dan serangan jantung.[9]

Diabetes Melitus

Diabetes melitus dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat.[9]Peningkatan kadar gula berhubungan lurus dengan risiko stroke (semakin tinggi kadar gula dalam darah, semakin mudah terkena stroke).[9]

Obesitas

Obesitas adalah berat badan berlebih memiliki risiko yang tinggi.[9] Penelitian menghubungkan kegemukan (terutama kegemukan sentral) dengan peningkatan risiko stroke (Olsen, 2003).[9] Kegemukan sentral didefenisikan sebagai lingkar pinggang 120 cm atau lebih pada laki-laki dan 88 cm atau lebih pada perempuan.[9]