Tolong kak bantu jawab ! Nanti aq jadikan tercerdas

Posted on

Tolong kak bantu jawab ! Nanti aq jadikan tercerdas

Tolong kak bantu jawab ! Nanti aq jadikan tercerdas

Penjelasan:

C. Macam-Macam Firqoh

1. Syi’ah

Arti syi’ah dalam bahasa arab adalah pengikuT. Syi’ah ali dalam bahasa arab berarti pengikut ali. Tapi arti kata “ kaum syi’ah” menurut istilah yang di pakai dalam lingkungan umat islam adalah kaum yang beri’tiqod bahwa syidina ali adalah orang yang berhak menjadi khalifah pengganti nabi, karena nabi berwasiat bahwa pengganti beliau sesudah wafat adalah sayidina ali. Mereka terlalu melebihkan dan memuja sayidina ali, mereka tidak mengakui khalifah abu bakar , umar, utsman[12].

Kelanjutan dari i’tiqod ini bahwa khalifah-khalifah pertama, kedua dan ketiga yaitu: abu bakar, umar dan utsman adalah khalifah yang tidak sah, perampok perampok yang berdosa karena mengambil pangkat khalifah tanpa hak dari sayyidina ali.[13]

Ada banyak sekali golongan-golongan dalam syiah, yaitu terpecah menjadi 22 golongan. Salah satu diantaranya adalah syiah itsna asyariyah.

Bukti kesesatan kelompok syiah itsna asyariyah secara khusus dari kelompok-kelompok syiah lainya karena keberadaan kelompok mereka di lapangan lebih dominan seperti, irak ,iran, dan teluk.

Kelompok ini selalu berkilah dan mengaku bahwa madzhab mereka tidak jauh berbeda dengan madzhab ahlussunah, bahkan menurut mereka telah terzalimi dengan tuduhan-tuduhan dusta.

Termasuk akidah syiah itsna syariyah mereka mengaku dengan sadar : bahwa syiah berasal dari seorang yahudi bernama abdulloh bin saba’. Dan ali bin abu tholib telah membakar mereka dengan api dan berlepas diri darinya.

2. Khawarij

Kaum yang sangat benci pada sayyidina ali. Kaum khawarij juga terkenal dengan kaum yang keras, tidak pandai berminyak air,mereka berjuang mati-matian untuk menegakkan pahamnya dan memberikan pengorbanan apasaja, sampai kepada jiwanya.[14]

3. Mu’tazilah

Sejarah kemunculan mu’tazialah yaitu pada priode pengaruh turki,pada priode inikhalifah hanya sebagai simbol keagamaan bagi para petinggi negara. Para perwira militer turki benar-benar telah menguasai pemerintahan dinasti abbasiyah.

Daulah Dinasti abbasiyah abasiah di pimpin oleh al mutawakil setelah ia menggantikan khalifah al-wasiq yang meninggal.masa pemerintahanya ini sebagai tonggak sejarah awal kemunduran dinasti abbasiyah akibat dari sebagian kebijakan yang merugikan dinasti abbasiyah. Ia meninggalkan aliran mu’tazilah. Immam ahmad bin hambali pun di bebaskan, banyak pembesar dan pemuka kaum mu’tazilah yang di bunuhnya. Tidak ada toleransi bagi keturunan ali.[16]

Mu’tazilah Adalah Kaum Yang Menjadikan Akal Sebagai Raja. Sesuai dengan namanya Mu’tazilh bersal dari kata I’itizal yang berarti menyisihkan diri dan kaum Mu’tazilah adalah kaum yang menyisihkan diri.

4. Qodariah

Faham Qadariyah adalah Fahan Majusinya Islam, sesuai dengan asal katanya, Qadariyah berarti kuasa atau kuasa sendiri, sehingga kaum Qadariyah adalah kaum yang menyatakan dirinya mempunyai kuasa atas dirinya sendiri dengan cara mengurangi kekuasaan Tuhan. Kaum Qadariyah memahami bahwa, setiap perbuatan baik adalah ciptaan Tuhan, sedangkan setiap perbuatan buruk adalah ciptaan manusia, sehingga seluruh perbuatan makhluk tidak ada sangkut pautnya dengan tuhan Pemahaman kaum Qadariyah ini sama dengan pemahaman kaum Majusi yang menyakini bahwa setiap kebaikan bersumber dari cahaya dan setiap keburukan berasal dari kegelapan yang berati adanya dua Tuhan yang berbeda yang masing-masingnya menciptakan dua perbutan yang berbeda pula yaitu Tuhan dari cahaya terang tempat asal dari semua kebaikan dan Tuhan dari kegelapan tempat asal dari semua kejahatan. Berdasarkan hal tersebut, maka faham Qadariyah ini dapat dinyatkan sebagai majusinya islam.

5.Jabariah

I’tiqodnya pada mulanya hampir sama dengan paham ahlussunah wal jamaah, yakni berpendapat bahwa sekalian yang terjadi pada alam ini pada hakikatnya semua di jadikan tuhan, tetapi kaum jabariyah yang di ketuai oleh jaham bin safwam ini sangat radikal, sangat keterlaluan, sehingga sampai kepada i’tiqod bahwa kalau kita meninggalkan sembahyang atau berbuat jahat maka semuanya tidak apa-apa, karena hal itu di jadikan oleh tuhan.[17]

6. Ahlussunah wal jama’ah

Jumhur kaum muslimin (Ahlu Sunnah wal jama’ah), yaitu kaum moderat yang memiliki sifat adil dan tidak radikal. Mereka berpendapat bahwa khalifah harus dari suku Quraisy, namun mereka dipilih oleh kaum muslimin dengan cara bai’at. Perbedaan politik ini telah memberikan pengaruh yan besar terhadap perjalanan aliran fiqh yang berkembang pada zaman berikutnya.[19]