^*sebutkan dan tulislah tokoh yang dijadikan pelaku utama dalam pada bagian orientasi ! setujukah kamu dengan pernyataan bahwa penulis tidak menyampaikan kelebihan atau keistimewaan yang dimiliki tokoh tersebut ! dalam cerita putri tangguk
Untuk lebih jelasnya simak kisah Putri Tanduk di bawah ini!
Pada zaman dahulu, tersebutlah Negeri Bunga di kecamatan Danau Kerinci di daerah Sumatera. Di sana, hiduplah seorang wanita bernama
Putri Tangguk dan suami tercintanya beserta ketujuh orang anaknya dengan bahagia. pekerjaan mereka adalah petani. Putri Tangguk dan
suaminya bekerja membajak sawah setiap hari demi memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya.
Mereka bekerja sampai lupa untuk mengurusi
anak-anaknya dan juga menghubungi keluarga mereka. Putri Tangguk
menyadari bahwa ia pun harus mengurusi anak-anaknya serta keluarganya.
Putri Tangguk berkata kepada suaminya bahwa mereka harus bekerja
sampai gudang padi mereka penuh sehingga mereka tidak perlu
bekerja selama persediaan padi masih cukup. Ia mengatakan
seperti itu dan suaminya menyetujui. Mereka pun mulai bekerja untuk itu.
Suatu hari Putri Tangguk
sedang berjalan ke sawah bersama dengan suami dan ketujuh anaknya.
Jalan sedang licin karena hujan turun dengan sangat lebat. Putri Tangguk pun
terpeleset. Ia marah dan mencela jalanan tersebut. Sepulangnya,
Putri Tangguk pun menabur padi di jalanan tersebut agar
tidak licin.
Setelah hari itu, gudang pun penuh dengan padi sehingga Putri Tangguk
dan juga suaminya tidak perlu bekerja karena persedian padi mereka cukup. Putri Tangguk
pun bekerja menenun kain untuk mengisi waktu kosongnya sambil mengurusi
anak-anak beserta keluarganya. Akan tetapi, hari-hari seperti itu tidak berlangsung
lama.
Suatu hari, ketujuh buah hati Putri Tangguk menangis
kelaparan. Karena, khawatir, Putri Tangguk pun pergi untuk memeriksa persediaan padi
yang ada di gudang. Ia terkejut dan panik saat mengetahui bahwa
persediaan padi sudah tidak ada di gudang. Ia tidak habis pikir karena
seharusnya persediaan padi tersebut cukup untuk waktu yang lama.
Sepulangnya dari gudang, ia melintasi jalan di mana ia membuang padi
agar jalan tersebut tidak licin. Ia ingat bahwa ia seharusnya tidak
melakukan itu. Saat malam tiba, Putri Tangguk bermimpi ia berjumpa
dengan seseorang laki-laki tua. Laki-laki itu berkata bahwa Putri
Tangguk dan keluarganya akan hidup melarat karena telah membuang padi di
jalan. Putri Tangguk terbangun dari mimpinya dan menangis. Putri Tangguk sangat
menyesali perbuatannya dulu tapi nasi telah menjadi bubur.
– Pelaku utama pada bagian Orientasi adalah Putri Tangguk karena nama Putri Tangguk disebut pertama kali di bagian awal cerita.
–
Tidak setuju karena pada bagian orientasi adalah bagian cerita yang
menceritakan deskripsi pengenalan seperti karakter tokoh utama bahkan
terutama kelebihan dan kelemahannya. hal itu bertujuan agar pembaca bisa
menggambarkan atau membayangkan sosok pelaku utama tersebut dari
deskripsi orientasi beserta suasana suatu cerita.
Jika di bagian
orientasi tidak dijelakan secara gamblang karakter beserta kelebihan dan
kelemahan tokoh maka cerita tersebut tidak memenuhi syarat sebagai
cerita. biasanya jika tokoh utama hanya dijelaskan seecara singkat maka
cerita tersebut hanya ringkasannya saja dan kebanyakan pembaca tidak
akan tertari karena tidak bisa membayangkannya dari awal cerita.
Orientasi cerita putri tangguk:
pelaku utama: putri tangguk, karena pada cerita ini menceritakan bagaimana putri tangguk yang telah bekerja keras dan ternyata telah melakukan kesalahan yang disesali pada akhir cerita.
dengan pernyataan penulis yg tdk menyampaikan kelebihan atau keistimewaan yg dimiliki oleh tokoh tersebut : saya setuju.
pada cerita naratif, kita diarahkan untuk mengambil nilai moral yang kita baca dari awal hingga akhir. bila penulis menyampaikan kelebihan atau keistimewaan yang dimiliki tokoh utama, akan menimbulkan:
1) sudah tidak ada ketertarikan pembaca untuk membaca kelanjutan cerita.
2) akhir cerita menceritakan suatu penyesalan karena sebuah kekesalan. tentu saja ini akan menimbulkan penilaian bahwa watak tokoh pada awal cerita dan akhir cerita sangat berlawanan. hal ini akan menimbulkan ambigu pada nilai moral yang disampaikan.