Bagaimana pembentukan bayangan pada kaca spion

Posted on

Bagaimana pembentukan bayangan pada kaca spion

Garis sinar yang datang dari arah kiri (mendatar berwarna biru) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu berasal dari titik fokus cermin (F)Garis sinar yang datang dari arah kiri (menuju titik F berwarna hijau) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu datang sejajar dengan sumbu utama cermin cembung (sumbu utama = garis yang melalui titik C dan F).Garis sinar yang datang dari arah kiri (menuju titik C berwarna merah) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu berasal dari titik pusat cermin (C).Garis-garis sinar yang berada di belakang cermin (sebelah kanan cermin) dilukiskan sebagai garis putus-putus dimaksudkan untuk membedakan garis sinar dengan garis bayangan (bersifat maya).Maya adalah sifat bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar (walaupun dibelakang cermin tersebut sudah diletakkan layar untuk pembentukan bayangan).Layar yang dimaksud di sini adalah layar layaknya layar bioskop atau layar proyektor OHP/LCD.Dua garis putus-putus (no 1 dan 2) akan berpotongan di sebuah titik yang akan menjadi ujung bayangan/image dari benda/object.Bayangan tersebut juga dapat ditentukan dari perpotongan tiga garis sinar sekaligus yaitu merah, hijau, dan biru (minimal 2 garis sinar).Perlu diingat bahwa letak bayangan jangan selalu beranggapan seperti gambar tersebut, tetapi yang terpenting adalah tentukanlah di titik mana letak perpotongan dari minimal dua garis pantul (garis pantul/garis putus-putus dapat diperpanjang sampai dua garis pantul berpotongan).

          Proses pembentukan bayangan adalah sebagai berikut :Garis sinar yang datang dari arah kiri (mendatar berwarna biru) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu berasal dari titik fokus cermin (F)Garis sinar yang datang dari arah kiri (menuju titik F berwarna hijau) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu datang sejajar dengan sumbu utama cermin cembung (sumbu utama = garis yang melalui titik C dan F).Garis sinar yang datang dari arah kiri (menuju titik C berwarna merah) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu berasal dari titik pusat cermin (C).Garis-garis sinar yang berada di belakang cermin (sebelah kanan cermin) dilukiskan sebagai garis putus-putus dimaksudkan untuk membedakan garis sinar dengan garis bayangan (bersifat maya).Maya adalah sifat bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar (walaupun dibelakang cermin tersebut sudah diletakkan layar untuk pembentukan bayangan).Layar yang dimaksud di sini adalah layar layaknya layar bioskop atau layar proyektor OHP/LCD.Dua garis putus-putus (no 1 dan 2) akan berpotongan di sebuah titik yang akan menjadi ujung bayangan/image dari benda/object.Bayangan tersebut juga dapat ditentukan dari perpotongan tiga garis sinar sekaligus yaitu merah, hijau, dan biru (minimal2 garis sinar).Perlu diingat bahwa letak bayangan jangan selalu beranggapan seperti gambar tersebut, tetapi yang terpenting adalah tentukanlah di titik mana letak perpotongan dari minimal dua garis pantul (garis pantul/garis putus-putus dapat diperpanjang sampai dua garis pantul berpotongan).