Tuliskan DalilNaqli dan AqliI iman pada hari akhir!

Posted on

Tuliskan DalilNaqli dan AqliI iman pada hari akhir!

Jawaban:

  •                                            Dalil Naqli


    Naqli menurut bahasa adalah dari (نقل الشيء) yakni mengambil sesuatu dari satu tempat ke tempat lain, dan (نَقَلَة الحديث) yakni mereka yang menuliskan hadist-hadist dan menyalinkannya dan menyandarkannya kepada sumber-sumbernya.

· Naqli secara istilah identik dengan dalil-dalil yang di nukil atau di ambil dari Kitab Allah yang Maha Mulya dan dari sunnah yang suci atau dalil-dalil yang diriwayatkan kepada kita oleh perawi-perawi.

Diantara landasan utama ditetapkannya al-Qur'an dan sunnah sebagai dalil naqli oleh para ulama adalah sebuah hadist Rasulullah saw: "Telah aku tinggalkan dua perkara, yang apabila kalian berpegang kepada keduanya maka kalian tidak akan tersesat : Kitab Allah (al-Qur'an) dan Sunnah Nabi-Nya".

· Namun ketika naqli dihubungkan dengan ilmu tafsir maka disebut tafsir bi al-manqul atau bi al-ma'tsur, yaitu penafsiran al-Qur'an yang disandarkan kepada riwayat-riwayat yang sahih secara tertib, atau dengan cara menafsirkan al-Qur'an dengan al-Qur'an atau menafsirkannya dengan as-Sunnah atau menafsirkannya dengan riwayat-riwayat yang di terima dari para sahabat atau para tabi'in, seperti penafsirannya At-Thabari dan Ibnu Katsir.

Dalil Naqli Tentang Hari Akhir

Berikut ini dalil atau ayat Al-Qur'an yang menguatkan adanya hari akhir.

-Firman Allah SWT dalam QS Al –Anbiya [21]: 47

:وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ

Artinya : dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat maka Tidak seorangpun dirugikan walau sedikitpun; sekalipun hanya sebesar biji Sawi, pasti kami akan mendatangkan (pahala). Dan cukuplah kami yang Membuat perhitungan.

-Firman Allah SWT dalam QS Al-Insan [76]: 20

:وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا

Artinya : dan apa bila kamu melihat( keadaan ) disana(surga), niscaya kamu akan Melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar

Firman Allah SWT dalam QS Al-Waqi’ah [56]: 56

هَذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّينِ

Artinya : Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".

                               Dalil Aqli


     Kata 'aqli secara bahasa berasal dari kata bahasa Arab (عقل): akal yang mempunyai beberapa makna, di antaranya: (الدية): denda, (الحكمة): kebijakan, dan (حسن التصرف): tindakan yang baik atau tepat.

·         Secara istilah akal memiliki beberapa definisi diantaranya:

1.      Cahaya nurani, yang dengannya jiwa bisa mengetahui perkara-perkara yang penting dan fitrah.

2.      Aksioma-aksioma rasional dan pengetahuan-pengetahuan dasar yang ada pada setiap manusia.

3.      Kesiapan bawaan yang bersifat instinktif dan kemampuan yang matang.

·         Kata 'Aqli ketika dihubungkan dengan kajian ilmu-ilmu agama identik dengan dalil-dalil yang berdasarkan akal fikiran manusia yang sehat dan obyektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan, ambisi atau kebencian dari emosi.

·         Dan ketika 'Aqli dihubungkan secara khusus dengan disiplin ilmu tafsir, maka disebut tafsir bi al-ma'qul atau bi ar-ra'yi, yaitu penafsiran al-Qur'an yang lebih dititikberatkan kepada kemampuan akal fikiran yang sehat dan obyektif (ijtihad) daripada disandarkan kepada periwayatan-periwayatan. Dalam hal ini seorang mufassir akan menggunakan kemampuan akalnya (ijtihadnya) dengan bantuan ilmu-ilmu bahasa Arab, ilmu qiraah, ilmu-ilmu Al-Qur'an, hadits dan ilmu hadits, ushul fikih dan ilmu-ilmu lain untuk menerangkan maksud ayat dan mengembangkannya dengan bantuan perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan yang ada, sehingga tersusunlah bentuk tafsir yang sesuai dengan masa dimana mufassir tersebut hidup. Beberapa tafsir yang terkenal dalam bentuk ini antara lain: Tafsir Al-Jalalain, Tafsir Ar-Razi, Tafsir Al-Baidhawi, dll.

·