Bagaimana cerita orang tersebut sebelum sukses dalam buku biografi orang sukses chairul Tanjung si ank singkong
Jawaban:
Nama Chairul Tanjung mungkin sudah tidak asing lagi di banyak kalangan Indonesia. Pria yang sering dikenal dengan cara menyingkat namanya menjadi CT ini merupakan salah satu pebisnis tersukses di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, nama Chairul bahkan sudah dikenal di dunia bisnis internasional.
Kesuksesan yang didulang oleh pria berusia 56 tahun ini ternyata tidak didapatkannya dengan mudah dan instan, melainkan butuh perjuangan keras yang di mulainya dari nol. Maka, jangan heran bila Chairul banyak dijadikan panutan bagi para pebisnis muda sebagai motivasi untuk mencapai kesuksesan.
Lalu, seperti apakah sosok pemimpin dan pendiri dari CT Corp ini, simak ulasan berikut.
1. Lahir dari Keluarga yang Pas – Pasan
Walaupun banyak pengusaha sukses yang sudah lahir dari keluarga yang cukup sukses juga, namun tidak begitu halnya dengan Chairul. Lelaki kelahiran Jakarta, 16 Juni 1962 ini merupakan anak dari enam saudara dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung yang berasal dari Sibolga, Sumatera Utara, dan Halimah kelahiran Cibadak, Jawa Barat.
Masa muda Chairul tidaklah bergelimang harta dan kecukupan. Sang ayah hanya seorang jurnalis dari koran yang terbilang kecil. Bahkan, memasuki periode Orde Baru, perusahaan tempat ayahnya bekerja tersebut ditutup karena dianggap bertentangan dengan pemerintahan.
Jatuhnya keadaan ekonomi keluarga Chairul memaksa mereka untuk menjual rumahnya dan tinggal dalam sebuah losmen kecil yang sangat sempit bila dihuni keseluruhan anggota keluarga mereka.
Dari sinilah Chairul disebut – sebut sebagai Si Anak Singkong karena memiliki latar belakang keluarga yang sangat biasa – biasa saja. Selain itu, julukan tersebut juga populer berkat buku biografi Chairul Tanjung yang berjudul ‘Chairul Tanjung Si Anak Singkong” yang diterbitkan pada 2012 oleh Kompas. Buku ini disusun oleh seorang penulis dan jurnalis bernama Tjahja Gunawan Diredja.
2. Menempuh Pendidikan Tinggi
pendidikan tinggi
Menempuh pendidikan tinggi
Dengan keadaan ekonomi yang tidak dapat dikatakan berkecukupan, Chairul masih tetap dapat menempuh pendidikan dengan baik. Pada masa kecilnya, Chairul mengenyam pendidikan SD dan SMP Van Lith di wilayah Gunung Sahari. Setelah itu, pada 1981 ia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Jakarta atau yang biasa dikenal dengan SMA Boedi Oetomo di Jakarta Pusat.
Tidak menunda waktu, Chairul langsung memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas. Pada saat itu, Chairul memilih Jurusan Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia dan lulus pada 1987. Saat ingin memenuhi kebutuhan kuliahnya dirinya mulai mencoba dunia bisnis kecil – kecilan mulai dari berjualan buku kuliah di kampus, kaos, hingga fotokopi. Walaupun berasal dari keluarga yang pas-pasan, tak Chairul patah semangat. Hingga akhirnya ia memperoleh predikat Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional untuk periode 1984 – 1985.
Kemudian, Chairul melanjutkan studinya pada 1993, ia mendapatkan gelar MBAnya dari Executive Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM). Namun, sayangnya gelar tersebut belum benar – benar sah karena Chairul belum menyelesaikan tesisnya. Baru – baru ini universitas tersebut memberikan kesempatan pada Chairul untuk mendapatkan pemutihan dan menyelesaikan gelarnya.
3. Awal Mula Terjun ke Dunia Bisnis
Chairul Tanjung pertama kali menjajaki dunia bisnis serius ketika ia merintis sebuah toko yang menjual peralatan kedokteran dan laboratorium. Toko tersebut didirikan di wilayah Senen, Jakarta Pusat, meski akhirnya harus mengalami kebangkrutan.
Setelah gagal akan usahanya tersebut, Chairul bersama beberapa rekannya memulai bisnis baru di bidang ekspor sepatu anak – anak yang berpayung di sebuah perusahaan yang bernama PT Pariarti Shindutama. Hanya dengan bermodalkan 150 juta rupiah hasil pinjaman dari sebuah bank, usahanya tersebut terbilang sukses karena langsung mendapatkan pesanan jumlah besar dari Italia.
Walaupun keberuntungan seakan sedang berpihak kepada Chairul dan perusahaannya tersebut, nyatanya terdapat sesuatu yang mengganjal di hatinya. Pada akhirnya, perbedaan pandangan dan lain hal, Chairul memutuskan untuk berpisah dengan ketiga rekannya yang selama ini sudah bersama-sama membangun bisnis sepatu ekspor tersebut dan mulai membangun usahanya sendiri.
Baca Juga: Sukses Berkat Coding, CEO CoderBunnyz Samaira Mehta Berbagi Resep Sukses
.
Penjelasan:
maaf kalo salah