Menjelaskan hubungan Nasionalisme dengan pembentukan dan pengamalan kehidupan yang penuh nilai2 persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Indonesia yang berbhineka tunggal ika

Posted on

Menjelaskan hubungan Nasionalisme dengan pembentukan dan pengamalan kehidupan yang penuh nilai2 persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Indonesia yang berbhineka tunggal ika

Nasionalisme dalam perspektif Indonesia menurut Al Hakim dkk (2012:184) yaitu memperhatikan kesejajaran antara massa rakyat dengan penguasa, tapi sekaligus di dalamnya melekatkan impian-impian (harapan dan aspirasi) massa rakyat yang harus diwujudkan. Melalui hal tersebut, maka semangat nasionalisme dapat dijadikan alat untuk mempersatukan rakyat Indonesia yangbersifat pluralistis.

Berbicara tentang konsep pluralistis, sama halnya membicarakan tentang sebuah konsep kemajemukan atau keberagaman, dimana jika kembali pada arti pluralistis itu sendiri bahwa pluralistis merupakan suatu kondisi masyarakat yang majemuk. Kemajemukan disini dapat berarti kemajemukan dalam beragama, sosial dan budaya di satu tempat atau satu negara. Sebagai konsekuensi masyarakat yang pluralistis, maka masyarakat Indonesia secara kultural memiliki kebudayaan yang bersifat beragam atau kebhinekaan antara satu suku dengan suku lain.Al Hakim dkk (2012: 184) menyatakan bahwa.

Kondisi masyarakat Indonesia yang bersifat pluralistis boleh jadi akan melahirkan berbagai wawasan lokal yang berkembang di berbagai daerah nusantara, yang digunakan dalam membangun wawasan nasional, sebagaimana dikenal dengan wawasan nusantara. Persoalan yang berkaitan dengan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), hendaknya dipandang secara positif, yaitu sebagai energi demokrasi atau kemajemukan masyarakat Indonesia dan bukan dikatakan sebagai sumber konflik.

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keragaman dan perbedaan. Oleh karena itu, semua keberagaman dan perbedaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan perselisihan dan perpecahan. Tentunya bukanlah perkara mudah untuk dapat mempersatukan keberagaman tersebut. Akan tetapi, setidaknya ada beberapa hal yang dapat mempersatukan dan membangun kembali semangat nasionalisme dalam masyarakat Indonesia yang bersifat pluralistis.

Berdasarkan uraian di atas serta dikaitkan dengan realitas kehidupan pada masa sekarang. Maka melalui makalah ini diharapkan masyarakat Indonesia akan terdorong untuk kembali menumbuhkan semangat nasionalisme dalam menyatukan keberagaman, meski banyak perbedaan yang tak mungkin disatukan. Tetapi akan menjadikan perbedaan tersebut hanya sebagai identitas diri tanpa berniat untuk melepaskan diri dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

1.2 Tujuan Pembahasan

1.Mengetahui pengertian semangat nasionalisme dan pluralistis atau keberagaman dalam masyarakat Indonesia.

2.Mengetahui penyebab melemahnya semangat nasionalisme dalam keberagaman masyarakat Indonesia.

3.Menumbuhkan kesadaran arti pentingnya semangat nasionalisme dalam keberagaman masyarakat Indonesia.

Teknis penulisan makalahini berpedoman pada BukuPedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2010).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Semangat Nasionalisme Dan Pluralistis Atau Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia.

Taniredja dkk (2011: 70) berpendapat bahwa sebagai ideologi, nasionalisme dapat memainkan tiga fungsi, yaitu mengikat semua kelas, menyatukan mentalitas mereka, dan membangun atau memperkokoh pengaruh terhadap kebijakan yang ada di dalam kursi utama ideologi nasional. Diamond & Plattner (1998: 11) menyatakan sebagai berikut.

Nasionalisme lebih mengistimewakan hak kolektif yang didasarkan pada ras, kebudayaan, atau identitas bersama lainnya, nasionalisme juga sangat mengutamakan sesuatu yang tidak bergantung pada pilihan pribadi. Tumbuhnya paham nasionalisme di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari situasi sosial politik pertama pada masa Indonesia masih dijajah oleh negara kolonial. Pada masa itu semangat menentang kolonialisme Belanda mulai bermunculan dikalangan suku atau pribumi. Sehingga cita-cita bersama untuk merebut kemerdekaan menjadi semangat membara dikalangan tokoh-tokoh pergerakan nasional. Untuk itu para tokoh pergerakan nasional mulai menerapkan ideologi nasionalisme yang sesuai dengan kondisi masyarakat di Indonesia. Demi terwujudnya semboyan bangsa Indonesia yaitu NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).