Waktu perendaman yang tepat untuk mengolah serealia berkisar​

Posted on

Waktu perendaman yang tepat untuk mengolah serealia berkisar​

Jawaban:

Teknik pengolahan dalam membuat olahan pangan setengah jadi serealia dan

umbi juga dapat menggunakan teknis pada umumnya, seperti dengan merebus

(boiling), mengukus (steaming) dan penggorengan (frying) seperti yang

telah kamu pelajari. Namun, ada beberapa teknik tertentu lainnya,

seperti berikut ini.

a. Penyosohan

Penyosohan merupakan proses

untuk menghilangkan kulit biji dengan disosoh. Penyosohan secara

tradisional dilakukan dengan alu dan lumpang ditambah percikan air ke

biji serealia yang ditumbuk. Proses penyosohan diharapkan dapat

menghilangkan kulit ari dan lembaga pada biji serealia, sehingga menjadi

butiran besar ataupun butiran kecil untuk mempermudah dalam proses

penanganan lanjutan. Saat ini, penyosohan dilakukan dengan menggunakan

mesin.

b. Penggilingan

Penggilingan dimaksudkan untuk

menghaluskan bahan baku menjadi adonan. Proses penggilingan dapat

dilakukan secara tradisional dan modern. Cara tradisional penghalusan

bahan baku dilakukan dengan pemarutan atau penumbukan hingga halus. Jika

secara modern penghalusan bahan baku dilakukan dengan menggunakan mesin

penggilingan.

c. Pengeringan

Tujuan utama pengeringan adalah

untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas yang aman untuk

disimpan. Pengeringan dengan panas matahari merupakan teknik pengolahan

yang paling sederhana. Setelah bahan baku pangan dikupas/dibersihkan dan

mengalami pencucian dan pemotongan, kemudian bahan baku tersebut

dikeringkan dengan cara dijemur diterik matahari hingga kering. Faktor

utama yang mempengaruhi pengeringan yaitu kecepatan pengeringan dari

suatu bahan pangan tersebut. Pengeringan secara modern dilakukan dengan

mesin yang dapat diatur sesuai suhunya dengan kebutuhan.

d. Blanching

Blanching

adalah proses perlakuan pemanasan awal yang biasanya dilakukan pada

bahan nabati segar sebelum mengalami proses pembekuan, pengeringan atau

pengalengan. Blanching bermanfaat untuk mempermudah proses pengupasan

kulit pada buah atau kacang-kacangan dan untuk menunjang tampilan warna

dari beberapa sayuran (terutama hijau) sehingga klorofilnya tidak hilang

dan tetap segar.

Proses blanching dilakukan dengan memanaskan

bahan pangan pada suhu kurang dari 100oC dengan menggunakan air panas

atau uap air panas. Contoh proses blanching yaitu mencelupkan sayuran

atau buah di dalam air mendidih selama 3 sampai 5 menit atau mengukusnya

selama 3 sampai 5 menit. Kemudian langsung/segera dilanjutkan proses

pendinginan dengan cara dibenamkan ke dalam air es selama beberapa

waktu, biasanya lamanya waktu untuk proses pendidngan sama dengan lama

waktu yang digunakan untuk blancing.

Waktu pendinginan ini tidak

boleh terlalu lama, karena dapat menyebabkan meningkatnya kehilangan

komponen larut air (lisis) kedalam air pendingin. Untuk meminimalkan

kehilangan komponen larut air (lisis) kedalam air pendingin, maka proses

pendinginan dapat dilakukan dengan menggunakan udara dingin sebagai

media pendinginnya. Pendinginan bertujuan untuk mencegah pelunakan

jaringan yang berlebihan sekaligus dan sebagai proses pencucian setelah

blanching. Setiap bahan pangan memiliki waktu proses blanching yang

berbeda-beda untuk inaktivasi enzim, tergantung pada jenis bahan

tersebut, metode blanching yang digunakan, ukuran bahan dan suhu media

pemanas yang digunakan.