Contoh teks pidato bertema kebersihan
Alhamdulillahi rabbil `alamin.
Washolatuwashalamu `alasrofil anbiyai walmursalin. Waala alihi washohbihi
ajmain. Amma ba`du.
Pertama-tama dan yang paling utama
marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadlirat Allah swt karena dengan
rahmat serta hidayahnya kita bisa berkumpul di ruangan yang mulia ini dengan
keadaan sehat wal afiat. Shalawat beserta salam semaga terlimpahcurahkan kepada
Habibana Wanabiyana Muhammad SAW tak lupa kepada keluarganya kepada sahabatnya
dan mudah-mudahan kepada kita selaku umatnya.
Yang saya hormati para dewan juri yang
begitu adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Yang saya hormati ibu-ibu,
bapak-bapak, serta rekan-rekan sekalian yang hadir di tempat ini. Pada
kesempatan ini dihadapkan rekan-rekan sekalian, saya akan menyampaian pidato dengan tema “Kebersihan Sebagian dari
iman”.
Bapak, ibu dan rekan-rekan yang saya
hormati!
Kita sering mendengar ungkapan
“Annadzhafatu Minal Iman” atau “Kebersihan
Sebagian dari iman”. Ungkapan itu mengandung makna bahwa menjaga kebersihan
merupakan bukti atau buah keimanan seorang muslim.
Kebersihan merupakan sesuatu yang dicintai Allah SWT.
Sebagaimana disebutkan dalam hadist yang di riwayatkan oleh Tarmizi RA, “Sesungguhnya
Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai
kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan,
maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.”
Kandungan hadist diatas menyatakan perintah untuk menjaga
kebersihan karena Allah mencintai kebersihan. Untuk mendapatkan cinta Allah
upayakan untuk selalu bersih. Bersih diri, bersih hati, bersih lingkungan.
Ada beberapa jenis bersih yang harus kita jaga :
Pertama, Bersih diri
Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Jika hendak
menghadap Allah dalam Shalat, kita diharuskan dalam keadaan suci dan bersih.
Bersih diri, pakaian dan tempat. Aktifitas menjaga kebersihan diri diwajibkan
dalam syariat, sebagaimana diungkapkan dalam Hadist; “Ath-thahuuru syatrul
iiman”, yang artinya Bersuci/Thaharah itu sebagai dari iman.
Suci (Thahir) adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar maupun kecil pada
badan, pakaian, tempat, air dan sebagainya. Sedangkan bersuci merupakan
aktifitas seseorang untuk mencapai kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan
mandi junub.
Kedua, Bersih
Lingkungan
Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah
kesehatan. Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian dalam
menjaga kebersihan lingkungan merupakan awal dari mewabahnya berbagai penyakit.
Banyak wabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Menjaga
kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang sampah pada tempatnya,
sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah dengan sedekah, “Watumithul
adza minathariqi shadaqah” yang artinya Memungut duri/sampah dijalan
termasuk sedekah. Perintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal dan
tempat ibadah secara tersirat diperintahkan pada Nabi Ibrahim untuk selalu
menjaga kebersihan Baitullah tempat beribadah, rumah Allah. Hendaklah perintah
ini ditauladani juga bagi segenap muslim dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Ketiga, Bersih
hati
Bersihkan hati dengan ikhlas. Makna ikhlas adalah
menjernihkan dan membersihkan hati dari segala sesuatu yang mengotorinya. Ikhlas
adalah segala kecenderungan pada Allah, menjadikan keridhaan Allah sebagai
alasan mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan.
Allah berfirman dalam surat Albayyinah ayat 5:
Artinya : Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
Rupanya hanya itulah yang bisa saya sampaikan,
mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang tepat atau ada kata yang menyakiti
hati rekan semua.
Wabillahi taufik walhidayah
wassalam`alaikum wr, wb.