Ada yang tau gak bagaimana proses terjadinya laut?

Posted on

Ada yang tau gak bagaimana proses terjadinya laut?

Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, ketika atmosfer bumi tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan.

Pada awalnya, laut bersifat sangat asam (dengan suhu sekitar 100 °c) hal ini disebabkan oleh keadaan bumi yang sangat panas dan keadaan atmosfer bumi yang dipenuhi oleh karbondioksida. Pada saat itu juga, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi disertai fenomena pasang surut air laut yang begitu cepat terjadi karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.


Kemudian, secara perlahan-lahan jumlah karbondioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, hal inilah yang menyebabkan air laut kini semakin asin.

Bumi dilahirkan sekitar 4,5 milyar tahun yang
lalu. Menurut ceritanya, tata surya kita yang
bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan
debu (nebula) di angkasa raya yang dalam
proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan
bebatuan dari mulai yang berukuran kecil
hingga seukuran asteroid dengan radius
ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut
selanjutnya saling bertabrakan, dimana
awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat.
Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan
angkasa yang saling bertabrakan itu saling
menyatu dan membentuk suatu massa batuan
yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio)
bumi. Lama kelamaan dengan semakin
banyaknya bebatuan yang menjadi satu
tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar.
Sejalan dengan semakin berkembangnya
embrio bumi tersebut, semakin besar pula
gaya tarik gravitasinya sehingga bebatuan
angkasa yang ada mulai semakin cepat
menabrak permukaan embrio bumi yang
sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat
tumbukan2 yang sangat dahsyat tersebut
timbulah ledakan2 yang sudah pasti sangat
dahsyat pula yang mengakibatkan
terbentuknya kawah2 yang sangat besar dan
pelepasan panas secara besar2an pula.
Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4
milyar tahun yang lalu, dimana awalnya
bersifat sangat asam dengan air yang
mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena
panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air
laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi
dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air
inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan
yang terjadi yang menghasilkan garam-
garaman yang menyebabkan air laut menjadi
asin seperti sekarang ini. Pada saat itu,
gelombang tsunami sering terjadi karena
seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang
surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe
mamut alias 'ruar biasa' tingginya karena
jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.
Sebelum kita lanjutkan pembahasannya, ada
satu pertanyaan yang mengganjal yang perlu
diajukan di sini, yaitu "dari mana air yang
membentuk lautan di bumi itu berasal?" Itu
pertanyaan yang sukar dijawab, dan para ahli
sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu.
Salah satu versi yang pernah saya baca
adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai
mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas
vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada
saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik
yang mengakibatkan terhalangnya sinar
matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya,
uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan
terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang
mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang
mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga
terbentuklah lautan.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon
dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang
akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi
dengan ion karbonat membentuk kalsium
karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi
cerah sehingga sinar matahari dapat kembali
masuk menyinari bumi dan mengakibatkan
terjadinya proses penguapan sehingga volume
air laut di bumi juga mengalami pengurangan
dan bagian-bagian di bumi yang awalnya
terendam air mulai kering. Proses pelapukan
batuan terus berlanjut akibat hujan yang
terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan
air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi
mulai terlihat biru karena laut yang sudah
terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin
karena air di laut berperan dalam menyerap
energi panas yang ada, namun pada saai itu
diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di
bumi. Kehidupan di bumi, menurut para ahli,
berawal dari lautan (life begin in the ocean).
Namun demikian, masih merupakan
perdebatan hangat hingga saat ini kapan
tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan di
bagian lautan yang mana? apakah di dasar
laut ataukah di permukaan? Hasil penemuan
geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di
Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2
s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil
seukuran beras dari bakteri primitif yang
diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih
di dasar laut.