Mangapa setiap negara mata uangnya berbeda beda jelaskan

Posted on

Mangapa setiap negara mata uangnya berbeda beda jelaskan

Karena nilai uang ny berbeda beda di setiap negara dan berbeda pendapatan negara

Berikut 3 faktor yang menyebabkan adanya perbedaan nilai mata uang di setiap negara:

1. Tingkat Inflasi

Setiap negara mempunyai persentase inflasi yang berbeda – beda, tentunya. Negara yang tingkat inflasinya cenderung sedang dan stabil, secara otomatis akan meningkatkan dan menguatkan daya beli masyarakatnya. Dibandingkan dengan mata uang negara lain yang inflasinya tinggi, pasti barang – barang di dalam negaranya akan lebih mahal. 

Inflasi sebenarnya diperlukan dalam pembangunan ekonomi. Inflasi dalam skala sedang atau menengah merupakan motor penggerak dalam kegiatan ekonomi. Mengapa demikian? Inflasi sendiri menimbulkan dampak kenaikan harga barang. Produsen akan terpacu untuk memproduksi barang lebih banyak apabilaharga sedang bagus (mahal). Mari kita bayangkan apabila inflasi menurun. Perekonomian akan lesu karena produsen tidak mau memproduksi barang, dan mengakibatkan pengangguran (unemployement) meningkat.

2. Perbedaan tingkat suku bunga

Suku bunga, inflasi dan nilai tukar mempunyai hubungan yang erat. Bank Sentral dapat merubah kondisi inflasi, yang akan berpengaruh dengan nilai tukar, dengan cara merubah suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi, akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Sehingga mata uang negara tersebut akan menguat.

3. Ratio harga ekspor dan impor

Jika harga/ratio ekspor meningkat lebih besar dibandingkan dengan impor, maka akan terjadi penguatan nilai mata uang negara tersebut. Kalau negara tersebut cenderung ekspor, maka permintaan akan barang dan jasa negara tersebut akan meningkat dan akan berdampak langsung pada permintaan mata uang negara tersebut. Permintaan mata uang inilah yang mempengaruhi penguatan mata uang.

Jadi, tingkat harga barang (goods) dan jasa (service) di setiap negara bisa berbeda, ditinjau dari nilai mata uang negara tersebut. Pada mata uang di negara yang mengalami penguatan, harga barang yang ditawarkan akan cenderung lebih murah. Karena barang tersebut sudah dapat terbeli dengan jumlah uang yang sedikit (karena nilai mata uangnya besar)