Jelaskan al Qur an pada masa rasulullah
Jawaban:
jawaban nya di atas ya
Penjelasan:
selamat belajar ya
Jawaban:
Al-Quran pada masa Rasulullah
Penjelasan:
Sejak diturunkan pertama kali kepada umat manusia, Al-Qur-an tidak dapat dihindarkan menjadi subyek proses penulisan ulang dan pelestarian, baik pada masa Rasul, sahabat, maupun hingga saat ini. Proses sejarah ini menunjukkan bahwa kesucian dijamin oleh Allah seperti yang dijanjikan-Nya dalam teks menakut-nakuti. Penulisan ulang dan pelestarian Al-Qur'an tidak dilakukan dengan cara yang sama sejak zaman Rasullah hingga para sahabat khususnya zaman Abu Bakar dan Ustman bin Affan. Rasul menugaskan beberapa sahabatnya untuk mencatat semua ayat yang diturunkan kepada-Nya. Di antara para sahabat itu adalah Abu Bakar al-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, dan Ubay bin Ka'ab. Pada saat itu, semua wahyu dicatat dengan cara yang sangat tidak terorganisir dan tersebar di mana-mana.
Pada masa Abu Bakar, proses pengumpulan dan penyusunan Al-Qur'an menjadi mushaf didasarkan pada tuntunan dan petunjuk Rasul. Sebuah panitia, yang terdiri dari empat orang pendamping yaitu; Zaid bin Tsabit Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Ubay bin Ka'ab, ditunjuk untuk mengumpulkan naskah-naskah yang berserakan. Abu Bakar menyimpan koleksi itu sampai mati. Usman bin Affan kemudian menyalin koleksi tersebut sebagai sarana pelestarian. Ia menunjuk Abdullah bin Zubair, Sa'id bin al-Ash, Abdul al-Rahman bin al-Harits bin Hisyam yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Kelompok ini memproduksi lima eksemplar berdasarkan koleksi yang disimpan oleh Abu bakar. Empat eksemplar dikirim ke Mekah, Syam, Basrah, dan Kufah, sedangkan sisanya disimpan di Madinah untuk dirinya sendiri. Kemudian muzhab ini disebut Muzhaf Al-Imam yang terdiri dari empat sahabat yaitu; Zaid bin Tsabit Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Ubay bin Ka'ab, ditunjuk untuk mengumpulkan naskah-naskah yang berserakan. Abu Bakar menyimpan koleksi itu sampai mati. Usman bin Affan kemudian menyalin koleksi tersebut sebagai sarana pelestarian. Ia menunjuk Abdullah bin Zubair, Sa'id bin al-Ash, Abdul al-Rahman bin al-Harits bin Hisyam yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Kelompok ini memproduksi lima eksemplar berdasarkan koleksi yang disimpan oleh Abu bakar. Empat eksemplar dikirim ke Mekah, Syam, Basrah, dan Kufah, sedangkan sisanya disimpan di Madinah untuk dirinya sendiri. Kemudian muzhab ini disebut Muzhaf Al-Imam yang terdiri dari empat sahabat yaitu; Zaid bin Tsabit Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Ubay bin Ka'ab, ditunjuk untuk mengumpulkan naskah-naskah yang berserakan. Abu Bakar menyimpan koleksi itu sampai mati. Usman bin Affan kemudian menyalin koleksi tersebut sebagai sarana pelestarian. Ia menunjuk Abdullah bin Zubair, Sa'id bin al-Ash, Abdul al-Rahman bin al-Harits bin Hisyam yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Kelompok ini memproduksi lima eksemplar berdasarkan koleksi yang disimpan oleh Abu bakar. Empat eksemplar dikirim ke Mekah, Syam, Basrah, dan Kufah, sedangkan sisanya disimpan di Madinah untuk dirinya sendiri. Kemudian muzhab ini disebut Muzhaf Al-Imam Abu Bakar menyimpan koleksi itu sampai mati. Usman bin Affan kemudian menyalin koleksi tersebut sebagai sarana pelestarian. Ia menunjuk Abdullah bin Zubair, Sa'id bin al-Ash, Abdul al-Rahman bin al-Harits bin Hisyam yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Kelompok ini memproduksi lima eksemplar berdasarkan koleksi yang disimpan oleh Abu bakar. Empat eksemplar dikirim ke Mekah, Syam, Basrah, dan Kufah, sedangkan sisanya disimpan di Madinah untuk dirinya sendiri. Kemudian muzhab ini disebut Muzhaf Al-Imam Abu Bakar menyimpan koleksi itu sampai mati. Usman bin Affan kemudian menyalin koleksi tersebut sebagai sarana pelestarian. Ia menunjuk Abdullah bin Zubair, Sa'id bin al-Ash, Abdul al-Rahman bin al-Harits bin Hisyam yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Kelompok ini memproduksi lima eksemplar berdasarkan koleksi yang disimpan oleh Abu bakar. Empat eksemplar dikirim ke Mekah, Syam, Basrah, dan Kufah, sedangkan sisanya disimpan di Madinah untuk dirinya sendiri. Kemudian muzhab ini disebut Muzhaf Al-Imam Kelompok ini memproduksi lima eksemplar berdasarkan koleksi yang disimpan oleh Abu bakar. Empat eksemplar dikirim ke Mekah, Syam, Basrah, dan Kufah, sedangkan sisanya disimpan di Madinah untuk dirinya sendiri. Kemudian muzhab ini disebut Muzhaf Al-Imam Kelompok ini memproduksi lima eksemplar berdasarkan koleksi yang disimpan oleh Abu bakar. Empat eksemplar dikirim ke Mekah, Syam, Basrah, dan Kufah, sedangkan sisanya disimpan di Madinah untuk dirinya sendiri. Kemudian muzhab ini disebut Muzhaf Al-Imam