Latar belakang presiden soekarno mengumandangkan dwikora
Perang ini berawal dari keinginan Federasi
Malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan
Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk
menggabungkan Brunei, Sabah , dan
Sarawak ke dalam Federasi Malaysia yang
tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.
Oleh karena itu, keinginan tersebut
ditentang oleh Presiden Soekarno yang
menganggap pembentukan Federasi
Malaysia yang sekarang dikenal sebagai
Malaysia sebagai "Boneka Inggris"
merupakan Kolonialisme dan Imperialisme
dalam bentuk baru serta dukungan
terhadap berbagai gangguan keamanan
dalam negeri dan pemberontakan di
Indonesia.