Cita-cita Mabadi Khoiro Ummah adalah membentuk umat yang terbaik. Berdasarkan Q.S. Ali Imran ayat 110, masyarakat dinyatakan sebagai umat terbaik jika memiliki ciri dan karakter berikut ini…

Posted on

Cita-cita Mabadi Khoiro Ummah adalah membentuk umat yang terbaik. Berdasarkan Q.S. Ali Imran ayat 110, masyarakat dinyatakan sebagai umat terbaik jika memiliki ciri dan karakter berikut ini…

Jawaban:

Mabadi khaira ummah (Prinsip-prinsip dasar pembentukan umat terbaik), merupakan suatu gerakan penanaman nilai-nilai yang dapat dijadikan prinsip-prinsip dasar dalam pembentukan identitas dan karakter umat terbaik yang mengandung lima sikap dasar, yaitu : As-Shidqu, Al-Amanah wal Wafa bil Ahdi, Al-Adalah, At-Ta’awun dan Al-Istiqamah, sehingga disebut juga sebagai Al-Mabadiul Khamsah (Lima Prinsip Dasar).

Pertama, As-Shidqu yang berarti kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan.

Setiap muslim hendaklah memiliki sifat dan sikap jujur, yakni adanya kesatuan antara ucapan dan perbuatannya, apa yang dilahirkan senantiasa sama dengan apa yang ada di dalam batinnya. Dengan kata lain, tidak boleh bagi setiap muslim bertindak dan berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya. Firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah: 119)

أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Mereka itulah orang yang bersungguh-sungguh dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 177).

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ

“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan” (QS. As-Shaf: 3)

Kedua, Al-Amanah wal wafa bil ahdi.

Kedua istilah tersebut mengandung pengertian yang sama yaitu dapat dipercaya, setia dan menepati janji. Namun amanah memiliki pengertian yang lebih umum meliputi semua beban yang harus dilaksanakan, baik ada perjanjian maupun tidak, sedangkan al-wafa bil ahdi hanya berkaitan dengan sesuatu yang di dalamnya terdapat perjanjian. Firman Allah SWT:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya”. (QS. An-Nisa: 58).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ

“Hai orang-orang yang beriman, tepatilah perjanjian-perjanjian itu”. (QS. Al-Maidah: 1).

Sifat ketiga, Al-Adalah yaitu bersikap adil serta memberikan hak dan kewajiban secara proporsional. Bersikap adil dalam menempatkan sesuatu pada tempatnya, berpihak kepada kebenaran, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar. Bersikap adil dituntut dari semua pihak terlebih-lebih dari penguasa, hakim, pimpinan, kepala keluarga dan orang alim dalam berfatwa. Firman allah SWT:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk berbuat adil dan kebaikan”. (QS. An-Nahl: 90).

Keempat, At-Ta’awun yakni tolong menolong.

Juga mengandung pengertian adanya timbal balik dari masing-masing pihak untuk memberi dan menerima. At-ta’awun merupakan sendi utama dalam tata kehidupan bermasyarakat, karena sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan pihak lain. Oleh karena itu, dengan sifat ta’awun dapat mendorong setiap orang untuk berusaha dan bersikaf kreatif agar dapat memiliki sesuatu yang dapat dikembangkan dan diberikan kepada orang lain.

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. (QS. Al-Maidah: 2).

Sifat kelima, al-istiqamah yang mengandung arti konsisten, ajeg, kesinambungan dan keberlanjutan.

Keajegan berarti tetap dan tidak bergeser dari jalur sesuai dengan yang ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya serta tuntunan yang diberikan oleh as-Salafus Shalih. Sedangkan kesinambungan artinya keterkaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain, serta antara periode satu dengan periode yang lain, sehingga semuanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dan saling menopang. Adapun keberlanjutan adalah proses pelaksanaan secara terus menerus dan tidak mengalami kemandegan. Firman Allah SWT:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنزلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Al-Fushilat: 30).

Itulah lima sifat dan sikap yang harus dimiliki dan diamalkan oleh setiap muslim dalam setiap prilaku kehidupan sehari-hari, agar menjadi umat yang terbaik sebagaimana telah Allah janjikan di dalam Al-Quran yang diwahyukan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw dan sebagaimana tercermin dalam akhlak beliau.

Wallaahu a’lam………

Penjelasan:

eh.. tapi kalau salah jangan marah ya..

satu lagi, follow aku dong.. please entar ku follback