Cara pandang ilmu sejarah

Posted on

Cara pandang ilmu sejarah

Jawaban:

Cara pandang kita pada sejarah ala Barat yang selalu berorientasi pada raja dan kebesaran pemimpin, membuat kita kehilangan pijakan dalam menemukan ilmu dan hikmah dari semua pelaku sejarah, termasuk rakyat biasa. Akibatnya kisah wayang yang begitu sarat pelajaran, cuma jatuh sebagai tontonan biasa, dan lebih celaka lagi punakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) dianggap sebagai badut yang cuma hobi bikin lelucon. Inilah kehancuran pikiran yang kita alami.

Padahal, Sunan Kalijaga memasukkan empat unsur punakawan itu untuk mendekonstruksi model kasta hierarkis dalam cerita wayang Mahabarata dan Ramayana yang sangat feodal. Tokoh Semar dimasukkan dalam wujud dewa paling senior dan paling sakti, tapi berperan menjadi rakyat kecil dengan 3 putra-putranya yang nyeleneh tetapi sebenarnya menjadi representasi simbolik dari filsafat, ilmu, dan kebudayaan.