Bagaimana problematika dalam akar peradaban barat

Posted on

Bagaimana problematika dalam akar peradaban barat

Jawaban:

Istilah “tragedi” sering digunakan dalam tulisan atau percakapan sehari-hari, bahkan sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Kita sering mengira tragedi bermakna sepadan dengan kata lain, seperti malapetaka, kenestapaan, atau musibah, sehingga kita mempertukarkannya begitu saja. Padahal jika menelusuri akar-akar pemikirannya, serta penghayatan yang muncul dari istilah tragedi oleh masyarakat Barat tempat istilah ini dipergunakan pertama kali, kita akan menemukan persoalan yang cukup serius terkait pencarian makna hidup.

 

Pada mulanya, istilah ini merujuk pada salah satu genre dalam seni pertunjukan, yang menjadikan mitologi Yunani sebagai sumber penulisan kisah-kisahnya. Seiring dengan perkembangan peradaban Barat, tragedi menjadi tema penting di banyak bidang, dari mulai filsafat, kesusasteraan, kesenian, psikologi, sains dan teknologi, sampai kebudayaan populer. Artinya, problem tragedi sudah merembes dari persoalan abstrak ke kehidupan sehari-hari. Filsuf Amerika kontemporer, Julian Young, bahkan menyamakan tragedi Yunani klasik dengan varian budaya populer di Amerika, seperti musik, film, dan reality show. Di Indonesia, hal ini mulai terlihat pula dalam pelbagai bentuk dan harus diantisipasi, sebab tragedi bersentuhan langsung dengan cara kita memahami manusia dan kebudayaan.

 

INSISTS Saturday Forum (INSAF) pekan ini membahas tema tragedi secara filosofis bersama Staf Program dan Media INSISTS, Ismail Al-‘Alam. Alam menyelesaikan pendidikan di bidang filsafat di Universitas Paramadina dengan skripsi bertema kritik kebudayaan