Merugikan rakyat

Posted on

Malam itu, Marto hendak pulang ke rumahnya setelah seharian mengunjungi teman lamanya. Di tengah perjalanan, seorang pemuda mabuk menyerempet motornya hingga Marto terjatuh. Karena terjatuh di jalan yang cukup sepi, maka tidak ada yang menolong Marto pada saat itu. Lengan Marto mengalami luka yang cukup parah sehingga membutuhkan perban dan obat-obatan agar lukanya tidak infeksi.
Marto hendak mencari puskesmas terdekat, namun ia tak kunjung menemukan puskesmas, yang ada hanyalah apotek. Akhirnya Marto berniat membeli sendiri perban dan obat-obatannya. Setelah meraba dompet, ia baru tersadar ternyata dompetnya tertinggal di rumah temannya yang sudah cukup jauh dilewati sementara lukanya semakin parah. Marto akhirnya memutuskan untuk mencuri perban dan obat.
Sialnya petugas apotek tersebut mengetahui perbuatan Marto. Petugas apotek yang terkejut lantas berteriak dan warga pun keluar mengejar Marto. Marto yang tengah terluka tidak dapat berlari kencang dan tertangkap oleh warga. Lebih sialnya lagi, warga melaporkan Marto ke polisi. Marto kemudian di tahan dan esok paginya langsung dilakukan sidang di hadapan petugas apotek dan warga.
Hakim menanyakan kronologi kejadian mengapa Marto mencuri perban dan obat-obatan. Marto menceritakan dari awal kejadian sampai ia terjatuh dan terpaksa mencuri untuk mengobati lengannya yang terluka. Sialnya karena tidak ada saksi akhirnya Marto terdesak dan divonis bersalah oleh hakim. Hakim kemudian melanjutkan bertanya kepada petugas apotek mengenai kronologi kejadian.
Pak Hakim : “Petugas Apotek, coba ceritakan kronologi kejadian saat pak Marto mencuri !”
Petugas Apotek : “Saya saat itu tengah shift malam pak, saya tinggal sebentar untuk buang air kecil. Sekembali saya buang air kecil ternyata saya melihat orang ini tengah mengambil perban dan obat-obatan di dalam lemari kaca. Saya terkaget dan spontan berteriak hingga warga keluar”
Pak hakim : “Berapa kerugian anda dari aksi pencurian oleh bapak Marto pada malam itu?”
Petugas Apotek : “Tidak banyak pak, bapak Marto hanya mencuri perban seharga Rp. 20.000 dan obat merah seharga Rp. 10.000”
Pak hakim : “ Saya memutuskan bahwa Pak Marto di penjara selama 10 tahun “
Mendengar kesaksian hakim tersebut, Marto protes dan berkata
Marto : “Loh pak hakim, saya hanya mencuri benda senilai Rp. 30.000 saja tapi hukuman matinya sampai 10 tahun. Bagaimana dengan koruptor yang mencuri uang rakyat Indonesia sampai Rp. 5 miliar. Mereka hanya di penjara beberapa bulan saja”
Pak Hakim : “Begini pak Marto, anda telah merugikan satu orang sebesar Rp. 30.000 sedangkan koruptor kan hanya mencuri uang rakyat sebesar 5 miliar rupiah. Jika dihitung, koruptor hanya mencuri uang sebesar 5 miliar di bagi 265 juta penduduk. Jika dihitung, koruptor hanya merugikan satu orang sebesar Rp 19 rupiah saja. Tentu saja anda membuat kerugian lebih banyak”
Seketika ruang sidang menjadi hening.

PERTANYAAN:
1. Siapa yan diceritakan dalam teks tersebut?
2. Masalah apa yang diceritakan dalam teks tersebut?
3. Temukan unsur humor dalam teks tersebut!
4. Adaakah pesan terserita yang hendak disampaikan pencerita dalam teks tersebut?
5. Apakah teks tersebut dapat dikatakan sebagai teks anekdot? Berikan penjelasan anda!​

Merugikan rakyat

Jawaban:

1. merugikan rakyat

2.kerugian

3.

4.

5.

semoga membantu maaf no.3,4,dan5 saya tidak tau