Karena tidak ada yang jawab, saya membuat pertanyaan yang baru:
1. Siapa raja yang pernah memerintah kerajaan perlak? (1 Raja saja)
2. Arti kata adu domba dalam KBBI
Semoga kalian berhasil menjawab.
Quiz X (Day 2) Hai waktunya quiz!
Jawaban:
nomor satu.Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah adalah raja yang pertama kali memerintah di kerajaan perlak
nomor dua.adu domba menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang sepaham; menarungkan (mempertarungkan, memperlagakan) kita sama kita
Jawaban:
1). Sultan Marhum ‘Alauudin Sayyid Maulana ‘Abdul ‘Aziz Syah Zhillullah fil
'Alam
2). Menjadikan berselisih ( bertikai ) di antara pihak yang sepaham
Penjelasan:
• Penjelasan no 1 :
Sejarah singkat kerajaan perlak
Perlak merupakan sebuah wilayah yang berada di Aceh Timur dimana wilayah ini dahulu banyak ditumbuhi oleh kayu perlak. Kayu perlak merupakan jenis kayu yang sangat bagus untuk pembuatan kapal.
Dengan adanya kayu tersebut menjadikan wilayah ini banyak dikunjungi oleh orang luar yang berniat untuk membelinya. Sebagai salah satu pelabuhan yang maju pada abad ke-8 masehi, Perlak menjadi tempat singgah untuk kapal-kapal dari Arab dan Persia.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuk dan berkembanglah masyarakat Islam yang diawali dan didominasi oleh perkawinan antar saudara muslim dan perempuan pribumi.
Sejarah Singkat Berdirinya Kerajaan Perlak
Perkawinan ini melahirkan keturunan-keturunan muslim dari percampuran antara darah Arab, Persia, dengan para putri-putri yang berasal dari Perlak.
Kerajaan Perlak berdiri pada hari Selasa, 1 Muharram 225 H/840 M, dimana yang menjadi raja pertamanya adalah Sultan Marhum ‘Alauudin Sayyid Maulana ‘Abdul ‘Aziz Syah Zhillullah fil ‘Alam.
Pada saat itu, ibukota daripada kerajaan ini langsung berubah dari Bandar Perlak menjadi Bandar Khalifah. Salah satu alasan mengapa diganti adalah untuk mengenang jasa nahkoda khalifah yang kala itu sudah membudayakan Islam terhadap masyarakat Asia Tenggara yang dimulai dari Perlak.
Sultan-Sultan Kerajaan Perlak
Sementara itu, terdapat 3 sultan yang pernah memimpin Kerajaan Perlak, yaitu:
Sultan Marhum ‘Alauudin Sayyid Maulana ‘Abdul ‘Aziz Syah Zhillullah fil ‘Alam (225-249 H/840-864 M).
Sultan ‘Alauddin Sayyid Maulana ‘Abdurrahim Syah Zhillullah fil ‘Alam (249-285 H/864-888 M).
Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid Maulana ‘Abbas Syah Zhillullah fil ‘Alam (285-300 H/888-913 M).
Adapun masa pemerintahan ketiga sultan diatas disebut pemerintahan Dinasti Sayyid Maulana ‘Abdul ‘Aziz Syah, dimana pada masa pemerintahannya (aliran Syi’ah), aliran ahlus Sunnah wal Jamaah mulai berkembang di tengah-tengah masyarakat dan hal ini tidak disukai oleh Syi’ah.
Hingga pada akhir pemerintahan sultan ke-3 terjadilah perang saudara antara kedua golongan tersebut yang mengakibatkan kematian sultan sampai pada akhirnya selama 2 tahun Kerajaan Perlak tidak memiliki sultan.
Pada tahun 302-305 H/915-918 M, Sayyid ‘Ali Mughayat Syah Zhillullah fil ‘Alam diangkat menjadi sultan. Sekitar 3 tahun, tepatnya di akhir masa pemerintahannya, terjadi kembali perselisihan antara dua golongan hingga mengakibatkan peperangan.
Peperangan ini pada akhirnya dimenangkan oleh pihak ahlus Sunnah wal Jama’ah sehingga sultan selanjutnya yang diangkat untuk memerintah Perlak diambil dari golongan itu yaitu berasal dari keturunan Meurah Perlak asli (syahir Nuwi).
Adapun sultan selanjutnya yang memerintah di Kerajaan Perlak adalah:
Sultan Marhum ‘Alauddin ‘ Malik Abdul Qadir Syah Johan Berdaulat (306-310 H/928-932 M).
Sultan Marhum ‘Alauddin ‘ Malik Muhammad Amin Syah Johan Berdaulat (310-334 H/932-956 M).
Sultan Marhum ‘Alauddin ‘Abdul Malik Syah Johan Berdaulat (334-362 H/956-983 M).
Tepat di akhir pemerintahan Sultan Abdul Malik (sultan ke-3), terjadi kembali peperangan diantara kedua aliran. Peperangan ini terjadi dalam kurun waktu 4 tahun hingga pada akhirnya diakhiri dengan perdamaian yaitu dengan membagi wilayah kerajaan menjadi 2 bagian.
Pembagian 2 wilayah ini diberi nama Perlak pedalaman untuk golongan ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Perlak pesisir untuk golongan Syi’ah.
Sementara itu, Sultan Marhum ‘Alauddin ‘Abdul Malik Syah Johan Berdaulat (662-692 H/1263-1292 M) adalah raja/sultan terakhir dari Kerajaan Perlak.
Setelah sultan wafat, Kerajaan Perlak kemudian disatukan dengan Kerajaan Samudera Pasai tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al-Zahir putera Al Malik Al-Saleh.
• Penjelasan no 2 :
Menurut kbbi pengertian adu domba adalah : menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang sepaham ,menarungkan (mempertarungkan, memperlagakan) kita sesama kita