Jelaskan strategi ASEAN merespon dampak penyebaran covid-19 dalam bidang kesehatan dan pariwisata​

Posted on

Jelaskan strategi ASEAN merespon dampak penyebaran covid-19 dalam bidang kesehatan dan pariwisata​

Dampak pandemi Covid-19 juga direspon negara-negara ASEAN dengan berbagai kebijakan ekonomi. Hingga akhir Juli 2020, kebijakan ASEAN dalam merespons dampak pandemi Covid-19 di bidang ekonomi telah dirangkum dalam tiga kelompok, yakni stimulus ekonomi, kebijakan moneter dan fiskal, serta kebijakan perdagangan.

Potret kebijakan negara-negara ASEAN dalam meluncurkan berbagai paket stimulus ekonomi dirangkum dalam ASEAN Policy Brief 1 yang diterbitkan pada April 2020.

Untuk memitigasi dampak Covid-19 di bidang ekonomi, negara-negara di ASEAN meluncurkan berbagai paket stimulus ekonomi sejak Februari 2020. Secara umum, kebijakan yang dilakukan negara-negara ASEAN dapat digolongkan menjadi lima hal, pertama, insentif pajak bagi bisnis terdampak, khususnya UMKM; kedua, subsidi seperti bantuan tunai, diskon tagihan listrik, hingga insentif tambahan bagi mereka yang bekerja di sektor kesehatan; ketiga, penangguhan pembayaran pajak atau pinjaman; keempat, pembebasan biaya atau penerapan biaya yang lebih rendah dari pemerintah; dan kelima, Bank Sentral menerapkan kebijakan penurunan suku bunga dan membeli surat berharga/obligasi pemerintah.

Selain itu, terdapat pula kebijakan khusus yang diambil oleh beberapa negara ASEAN. Beberapa negara menargetkan sektor utama masyarakat. Brunei memperbolehkan penangguhan iuran dana pensiun sedangkan Malaysia mengizinkan pengurangan iuran pensiun. Di sisi lain, Singapura menangguhkan pinjaman dan biaya sekolah (student loan and charges). Selain itu, sektor perbankan di Vietnam menciptakan paket kredit senilai 12,3 miliar dollar AS untuk kegiatan usaha.

Institusi keuangan internasional juga memberikan dukungan bagi negara-negara yang terimbas pandemi Covid-19. IMF berjanji meningkatkan kapasitas pinjaman untuk anggota menjadi 1 triliun dollar AS. IMF juga berjanji mengupayakan pengurangan utang bagi negara-negara berpenghasilan rendah melalui program Catastrophe Containment and Relief Trust (CCRT). Selain itu, Bank Dunia menyediakan dana sebesar 160 miliar dollar AS untuk pembiayaan jangka panjang selama 15 bulan ke depan.

Bank Pembangunan Asia (ADB) juga mengumumkan paket bantuan sebesar 6,5 miliar dollar AS untuk mendukung respons krisis Covid-19. Beberapa negara ASEAN yang telah mendapatkan persetujuan hibah dari ADB adalah Filipina dan Indonesia. Filipina meluncurkan program Rapid Emergency Supplies Provision Project senilai 5 juta dollar AS untuk memberikan bantuan makanan sementara bagi rumah tangga rentan dan pekerja di Luzon. Sedangkan Indonesia memanfaatkan hibah 3 juta dollar AS untuk pembelian peralatan dan pasokan medis penting, seperti ventilator dan peralatan perlindungan pribadi.

ASEAN Policy Brief 1 ini juga memberikan enam rekomendasi kebijakan bagi negara-negara anggota ASEAN, yakni menggerakkan semua piranti kebijakan makro, keuangan, dan struktural yang tersedia; mempertahankan kapasitas ekonomi produktif; menjaga rantai pasokan tetap berjalan; memanfaatkan teknologi dan perdagangan digital; memperkuat jaring pengaman; meningkatkan respons terhadap pandemi di tingkat regional; serta meningkatkan tekad memajukan integrasi regional.

Jawaban:

kesehatan : alat medis berkurang akibat banyak nya pasien yang terus bartambah

periwista : dampak nya semua periwisata di tutup agar terhindar dari keramaian

semoga membantu