Butir butir penting hakikat karya ilmiah

Posted on

Butir butir penting hakikat karya ilmiah

Jawaban:

pada dasarnya, apabila membahas hakikat sesuatu, kita akan membahas

apa, mengapa, dan bagaimana sesuatu itu. Apa, mengapa, dan

bagaimana sering dituangkan atau ditafsirkan menjadi pengertian (batasan),

tujuan, serta fungsi/manfaat. Cara ini akan kita gunakan untuk membahas

hakikat karya ilmiah. Dengan menguasai komponen tersebut, di samping

dapat menjelaskan secara umum hakikat karya ilmiah, Anda diharapkan

dapat menguasai kemampuan berikut.

1. Menjelaskan berbagai pengertian karya ilmiah.

2. Menjelaskan tujuan penulisan karya ilmiah.

3. Menjelaskan fungsi/manfaat karya ilmiah.

4. Membedakan karya ilmiah dan karya populer.

Ikuti dengan cermat uraian berikut ini agar Anda menguasai kemampuan

yang dituntut.

A. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI KARYA ILMIAH

1. Pengertian

Untuk membahas pengertian karya ilmiah, cobalah terlebih dahulu Anda

cermati kutipan berikut ini. Kemudian, tandailah, mana yang tergolong karya

ilmiah?

Kutipan 1a.

Pemerintah tampaknya sudah memperkirakan, kalau kebijakan likuidasi

perbankan nasional yang diumumkan Sabtu (13/3), lalu akan

mengundang protes. Mulai dari tudingan tidak objektif, tidak adil hingga

ancaman gugatan dari para pemilik bank yang ditutup.

Oleh karena itu, direktur Bank Indonesia (BI), Subarjo Joyosumarto,

yang kerap menjadi juru bicara pemerintah dalam soal likuidasi,

tampak santai menghadapi semua tuduhan itu. “Kalau mereka (pemilik

bank – Red) mau menuntut, silakan saja, itu hak mereka”, kata Subarjo,

yang ditemui seusai membuka pelatihan Bank Syariah, di Jakarta

kemarin.

Penjelasan:

TUJUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

1. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu.

Tujuan seperti ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah yang

berupa artikel yang dimuat dalam berbagai media massa.

2. Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi. Tujuan

seperti ini, terkait dengan tugas penulisan makalah dari guru atau dosen,

serta penulisan skripsi, tesis, dan disertasi.

3. Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah

pertemuan ilmiah. Misalnya, karya ilmiah yang disusun untuk satu

seminar, simposium, diskusi panel, dan sejenisnya.

4. Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah. Perlombaan penulisan

karya ilmiah sering diadakan oleh berbagai lembaga, seperti Lomba

Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang setiap tahun diselenggarakan bagi

mahasiswa seluruh Indonesia oleh Direktorat Kemahasiswaan (sekarang

menyatu dengan Direktorat Akademik) Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi. Karya ilmiah yang dilombakan ada yang harus sengaja ditulis

untuk perlombaan tersebut, namun ada juga yang dapat diambil dari

karya ilmiah yang pernah ditulis.

5. Menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan

tertentu, seperti berbagai artikel penelitian yang dimuat dalam berbagai

majalah ilmiah.

FUNGSI/MANFAAT KARYA ILMIAH

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh

dosen dalam mata kuliah Strategi BelajarMengajar, Rini harus menulis sebuah makalah

tentang perilaku mengajar yang ditunjukkan

oleh guru di dalam kelas. Dalam

mempersiapkan diri menulis makalah tersebut,

Rini pergi ke perpustakaan. Berbagai buku

tentang pendidikan dibukanya, namun ia tidak dapat menemukan apa yang

dicarinya. Akhirnya, Rini pergi ke sekolah dan minta izin kepada seorang

guru yang kebetulan dikenalnya agar ia diizinkan duduk di dalam kelas guru

tersebut. Dengan senang hati guru tersebut mengizinkan Rini duduk di kelas

ketika ia sedang mengajar. Rini mengamati guru dengan cermat, serta

mencatat hasil pengamatannya dengan rajin. Kegiatan ini ia lakukan selama 3

kali. Ia, kemudian mencoba menyusun hasil pengamatan tersebut. Namun,

kegiatannya menjadi tertunda karena ia belum menentukan rujukan yang

dapat ia jadikan acuan dalam menginterpretasikan hasil pengamatannya. Ia,

kemudian pergi lagi ke perpustakaan dan langsung menuju tempat

penyimpanan skripsi, tesis, dan disertasi. Ia merasa lega karena menemukan

apa yang dicarinya.