Konflik antar suku di Sambas bermula dari ? (G.30S/PKI)

Posted on

Konflik antar suku di Sambas bermula dari ? (G.30S/PKI)

Stereotype dan Rasa Sakit Hati
Antar Etnis sebagai Penyebab Utama Konflik
Konflik
antar etnik sudah tidak bisa dilepaskan dalam realitas sosial masyarakat di
Kalimantan Barat. Di provinsi yang juga dikenal sebagai “bumi khatulistiwa”
ini, masyarakat dari berbagai suku, agama dan etnis hidup bersama. Di dalam
bingkai etnisitas sendiri, Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Sambas
memiliki keanekaragaman etnis yang cukup berwarna, ada etnis Dayak dan Melayu
sebagai “penduduk asli” pulau Kalimantan, namun tak sedikit pula etnis lain
yang menjadi “kaum pendatang” di bumi Sambas, antara lain etnis Jawa, Sunda,
Tionghoa, Bugis dan Madura. Namun pada dasarnya, hubungan antara berbagai etnis
yang hidup berdampingan di Sambas gagal dalam menghasilkan proses adaptasi
etnisitas yang sehat. Berkurangnya daya dukung terhadap akses lingkungan dan
upaya marginalisasi penduduk asli setempat malah memunculkan prasangka
antar-etnik, khususnya ditujukan kepada etnik Madura.