Contoh naskah negosiasi tentang karyawan yang meminta kenaikan gaji, kaya gimana ya?

Posted on

Contoh naskah negosiasi tentang karyawan yang meminta kenaikan gaji, kaya gimana ya?

Contoh 1
Wakil Karyawan: "Selamat sore pak…"

Wakil perusahaan: "Selamat sore.. Saya Adi Winoto, wakil dari perusahaan, anda siapa?"

Wakil Karyawan: " Saya Suparmin, yang dipercaya oleh teman-teman untuk menemui pimpinan

Wakil Perusahaan:" sebenarnya apa yang terjadi? semua karyawan disini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya perusahaan bias bangkrut dan karyawan bias di-PHK"

Wakil Karyawan:"Kami hanya ingin memperbaiki nasib. Kami sudah bekerja keras demi perusahaan tapi kami merasa upah yang kami dapat tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, hanya dengan uang Rp. 2juta perbulan. Paling tidak, kami menerima upah Rp. 3juta per bulan

Wakil perusahaan:"Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat."

Wakil karyawan:" kalau begitu kami akan tetap mogok kerja.

Wakil perusahaan:" tidak bisa. kita harus mencari jalan keluar. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp. 2,4juta kepada direksi"

Wakil karyawan:" tidak bisa pak, ini kota Jakarta, semua harga mahal. Tolong diusahakan sampai Rp. 2,8juta

Wakil perusahaan:"Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp. 2,6juta

wakil karyawan: "Tapi usahakan lebih pak, kami akan bekerja lebih keras.":

Wakil perusahaan:"Baiklah akan saya coba. Tolong kendalikan teman-teman untuk tidak mogok kerja lagi, atau mereka akan kena sanksi."

Wakil Karyawan:"Baiklah pak. Terima kasih. Boleh saya keluar?"

Wakil perusahaan:" Ya, silahkan"

contoh 2 negosiasi meminta kenaikan gaji.
Karyawan : Maaf, Pak. Berkenankah Bapak memberi waktu kepada saya untuk membicarakan hal penting?(badan dibungkuk-bungkukkan, wajah memelas, suara menghiba. disarankan sebelumnya berpuasa 2 x 24 jam agar tampang lebih meyakinkan) Bos : Boleh. Silakan duduk. Ada perlu apa? Karyawan : Ini begini, Pak. Saya ‘kan sudah lumayan lama bekerja di perusahaan Bapak. Sudah 10 tahunan.Bos : Iya. Karyawan : Sebelumnya saya mohon maaf. Supaya tidak berpanjang lebar, saya ingin langsung mengutarakan maksud saya menghadap Bapak. Bos :  O ya. Silakan. Karyawan : Sebenarnya saya ingin meminta kenaikan gaji, Pak. Sekali lagi, maaf. Soalnya, beberapa perusahaan besar sudah menghubungi saya. Ada juga BUMN. Perusahaan-perusahaan itu mencari-cari saya. Tapi, bagaimanapun, Bapak adalah pimpinan saya. Jadi, saya putuskan membicarakannya dengan Bapak lebih dulu. Bos : Naik gaji? Maunya, sih, iya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Karyawan : Saya maklum dengan kondisi ekonomi makro saat ini. Saya juga sangat paham kondisi perusahaan saat ini. Tapi, tolong pertimbangkan pula kerja keras saya selama ini, loyalitas dan prestasi saya. Tolong pertimbangkan pula dampak kenaikan BBM bagi ekonomi keluarga saya. Bos : Hmmmm. (mikir dulu ….. )Saya tidak ingin berdebat atau membahas ini berlarut-larut. Saya akan berikan kenaikan 10% gaji dan 5 hari tambahan cuti. Saya kira ini sudah sangat layak bagi Bapak. Bagaimana? Karyawan : Syukurlah, Pak. Terima kasih banyak.Kalau begitu, saya pamit dulu. Bos : Omong-omong, sekadar ingin tau aja, perusahaan mana saja yang sudah menghubungi Bapak?Karyawan : Ooooh itu. Banyak, Pak. Misalnya PLN, TELKOM, Bank BNI, BCA, dan beberapa lembaga pembiayaan.Bos : Wah, hebat sekali. Posisi apa yang mereka tawarkan? Karyawan : Bukan, Pak. Mereka menghubungi saya karena saya menunggak pembayaran rekening cicilan.