Baca dan cermatilah teks berikut!

Posted on

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat.

Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Kata

demonstrasi sendiri memiliki makna pernyataan protes yang dikemukakan secara masala. Menanggapi

fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak

lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem

ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta

sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki

motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk

memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapannya. Demonstrasi massa

tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh

motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam

beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang

paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan

tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun

pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya

diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara

berdemonstrasi. Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awalawal reformasi di

negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru

hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan

golongan intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam

beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi

yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada

umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.

KESIMPULAN DARI TEKS TERSEBUT ADALAH?…

Baca dan cermatilah teks berikut!

Jawaban:

Struktur

Identifikasi Fenomena : paragraf 1

Deretan Penjelasan : paragraf 2-8

Ulasan/interpretasi : paragraf 9

2) Tujuan

Tujuan dibuatnya teks eksplanasi "Demonstrasi Massal" adalah untuk memberi informasi sejelas-jelasnya terkait penyebab dan proses kejadian terjadinya demonstrasi massal ini.

3) Konjungsi Waktu

Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati atau pihak mahasiswa ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya?

Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan.

PEMBAHASAN

Teks Eksplanasi adalah teks yang berisikan penjelasan-penjelasan mengenai fenomena baik alam, sosial, budaya ataupun hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Teks Eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi secara jelas kepada pembaca agar, pembaca dapat memahami serta mengerti mengenai fenomena/kejadian yang terjadi sekaligus menambah wawasan.

Struktur Teks Ekspalanasi

a. Identifikasi Fenomena

Berisi gambaran umum mengenai fenomena yang akan dibahas.

b. Rangakaian Kejadian/Deretan Penjelasan

Penjelasan tentang proses terjadinya kejadian yang relevan dengan fenomena yang dibahas pada bagian identifikasi fenomena. Pada bagian ini, pemaparan penjelasan dapat disertai dengan fakta. Bagian ini mengandung unsur pertanyaan "mengapa" yang berisikan penyebab dan "bagaimana" memaparkan proses terjadinya fenomena.

c. Ulasan/Interpretasi

Berisikan komentar ataupun pandangan penulis/narasumber mengenai konsekuensi fenomena yang akan terjadi.

Konjungsi Waktu

Kata penghubung yang menghubungkan dua peristiwa yang berbeda dengan hubungan waktu. Contoh kata seperti: kemudian, sementara itu, lalu, kadang kala, awalnya, sesudah, sebelum, pada zaman dahulu, dll.