Proses pembentukan keringat dan empedu

Posted on

Proses pembentukan keringat dan empedu

Proses pengeluaran keringat ditentukan oleh pusat pengaturan suhu, yaitu Hipotalamus (otak). Jika pusat pengatur suhu memperoleh rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu. Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

Cairan empedu berasal dari penghancuran hemoglobin dari eritrosit yang telah tua. Hemoglobin ini akan di uraikan menjadi hemin, zat besi, dan globin. Zat besi dan globin akan di simpan di dalam hati kemudian di kirim ke sum-sum tulang merah. Zat-zat tersebut digunakan dalam pembentukan antibodi atau hemoglobin baru. Sementara itu, Hemin akan di rombak menjadi bilirubin dan biliverdin. Bilirubin dan biliverdin ini merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijau-biru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin. Urobilin kemudian di eksresikan dari dalam tubuh dan memberi warna kekuningan pada feses dan urine.