Makam, nama istri dan anak, strategi dakwah dan wilayah sunan ampel
Makam, nama istri dan anak, strategi dakwah dan wilayah Sunan Ampel akan dibahas di bawah ini
.
Pembahasan
Sunan Ampel merupakan seorang di antara Walisongo yang menyebarkan Islam di pulau Jawa, lahir pada tahun 1401 di Campa dengan nama asli Raden Rahmat. Beliau adalah putra dari Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandy atau Ibrahim Asmoro yang berasal dari Timur Tengah dengan Candra Wulan, putri raja Champa yang berasal dari Tiongkok.
Sunan Ampel datang mengunjungi bibinya, saudari ibunya, yang merupakan permaisuri raja Majapahit saat itu, Brawijaya V, dan oleh Brawijaya V diberikan sebidang tanah di wilayah Ampeldenta, saat ini termasuk di dalam kota Surabaya, untuk menyebarkan agama Islam yang dianutnya.
Strategi Dakwah
Sunan Ampel menyebarkan Islam disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ditemuinya. Metode dakwah kepada masyarakat akar rumput dilakukan dengan pembauran dan pendekatan, sedangkan metode dakwah kepada kaum cendekiawan dilakukan dengan pendekatan intelektual berupa pemahaman yang logis.
Dalam dakwahnya, untuk memperbaiki kerusakan akhlak masyarakat pada saat itu, Sunan Ampel menciptakan falsafah Moh-Limo (tidak mau melakukan 5 hal), yaitu:
- Moh Mabok (tidak mau mabuk)
- Moh Main (tidak mau berjudi)
- Moh Madon (tidak mau berzina)
- Moh Madat (tidak mau memakai candu)
- Moh Maling (tidak mau mencuri)
Berkat ajaran Sunan Ampel yang damai dan mudah diterima, semakin banyak orang yang menganut Islam di Ampeldenta dan sekitarnya. Pada tahun 1421, Sunan Ampel dan para pengikutnya membangun Masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Agung Ampel. Masjid ini menggunakan arsitektur Jawa Kuno yang dipadukan dengan nuansa Arab.
Di sekitar Masjid Agung Ampel, terdapat 5 gapura yang merupakan simbol rukun Islam, yaitu:
- Gapura Peneksen melambangkan syahadat yaitu bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW merupakan Rasul Allah.
- Gapura Madep melambangkan Shalat menghadap kiblat.
- Gapura Ngamal melambangkan zakat dan sedekah bagi yang mampu.
- Gapura Poso melambangkan puasa di bulan suci Ramadhan.
- Gapura Munggah, melambangkan naik Haji bagi yang mampu.
Dengan pendekatan yang baik, Sunan Ampel berhasil mensejajarkan kaum Muslimin kala itu dengan kalangan elit Majapahit, yang menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang Islam. Banyak pula punggawa kerajaan Majapahit yang akhirnya memeluk agama Islam berkat dakwah Sunan Ampel
Wilayah Dakwah
Sunan Ampel berdakwah di wilayah Surabaya dan sekitarnya, dengan berpusat di desa Ampeldenta
.
Istri
Sunan Ampel memiliki dua orang istri yaitu Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila alias binti Aryo Tejo l-Abbasyi, dan Dewi karimah binti Ki Kembang Kuning
Anak
Dari Nyai Ageng Manila:
- Maulama Makdum Ibrahim alias Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)
- Syarifuddin alias Raden Qasim (Sunan Drajat)
- Siti Syari'ah alias Nyai Ageng Manyuran alias Nyai Ageng Maloka
- Siti Muthmainnah
- Siti Hafsah
Dari Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning:
- Dewi Murtasiyah (istri Sunan Giri)
- Dewi Murtasimah alias Asyiqah (istri Raden Patah)
- Raden Husamuddin (Sunan Lamongan)
- Raden Zainal Abidin (Sunan Demak)
- Pangeran Tumapel
- Raden Faqih (Sunan Ampel ke-2)
Makam
Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di Demak, dan dimakamkan di Ampeldenta, tepatnya di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya
Pelajari lebih lanjut
- Materi tentang Sunan Ampel. brainly.co.id/tugas/112827
- Materi tentang kisah Sunan Ampel.brainly.co.id/tugas/6102509
- Materi Tentang keteladanan Sunan Ampel dalam berdakwah. brainly.co.id/tugas/6747882
—————————–
Detil Jawaban
Kelas : 9 SMP
Mapel : Agama
Bab : Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara
Kode : 9.14.7
Kata Kunci: makam, istri, anak, strategi dakwah, wilayah, Sunan Ampel