Apa makna dari misi zaman pencerahan

Posted on

Apa makna dari misi zaman pencerahan

Jawaban:

Artikel ini mengenai rentang waktu pada abad 18, untuk perkembangan pengetahuan di Eropa pada abad 17 hingga 19, silakan melihat renaisans.

Abad Pencerahan atau Zaman Pencerahan (bahasa Inggris: Age of Enlightenment ; bahasa Jerman: Aufklärung) adalah suatu masa di sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan tradisional, memisahkan pengaruh-pengaruh keagamaan dari pemerintahan. Bertolak dari pemikiran ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah. Ideologi Sekularisme menjadi dasar tonggak peradaban maju Eropa.

Semangat ini kemudian ditularkan pula kepada koloni-koloni Bangsa Eropa di Asia, termasuk Indonesia, walaupun Indonesia bukan negara yang berpaham Sekularisme. Contoh nyatanya adalah pendirian Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Museum Gajah), suatu perhimpunan untuk menelaah ditinjau dari riset-riset ilmiah.

Zaman Pencerahan terjadi sekitar tahun 1687 – 1789M, adalah masa-masa yang produktif bagi sejarah budaya barat. Seperti ditemukannya bubuk mesiu, mesin cetak, dan kompas yang menjadi perubahan besar, serta mempengaruhi dunia hingga saat ini,

Terdapat 4 ciri Transformasi di Zaman Pencerahan:

Kapitalisme awal/Merkantilisme

Kemandirian/Individualisme

Berperannya aspek-aspek rasional

Pesatnya kemajuan teknologi

Penjelasan:

JADIKAN JAWABAN TERBAIK YA (◠‿・)

Jawaban:

Abad Pencerahan merupakan zaman di mana akal atau ratio menjadi yang terutama.[1] Pada masa Pencerahan, akal menjadi pusat dari segala sesuatu. Manusia tidak boleh takluk pada kekuatan apapun di luar dirinya misalnya Tuhan. Hal ini mengakibatkan semua hal yang berkaitan dengan agama selalu dikoreksi. Kebenaran-kebenaran agama selalu dipertanyakan. Akibat yang ditimbulkan dari Pencerahan, yaitu bahwa gereja semakin redup cahayanya untuk bersinar di tengah dunia ini. Kehidupan rohani gereja semakin bobrok, di mana para pendeta mengkhotbahkan hal-hal yang selalu mengagungkan akal. Para jemaat tidak lagi dipedulikan oleh gereja. Pada masa ini, gereja semakin sekuler. Jadi, firman Tuhan tidak lagi menjadi pusat segala sesuatu melainkan akal

Penjelasan:

-SEMOGA MEMBANTU

-SELAMAT MENGERJAKAN

-MAAF KALAU SALAH 🙂