Di manakah lokasi dusun jan jing​

Posted on

Di manakah lokasi dusun jan jing​

Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya dari dalam negeri:

Prasasti seperti: Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Talang Tuo  

Bangunan sejarah seperti: candi Muara Tkus dan Muaro Jambi

Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya luar negeri:

Catatan perjalanan oleh para biarawan yang mengunjungi Sriwijaya, seperti perjalanan oleh Yijing

Peninggalan Sriwijaya di luarnegeri seperti candi di Chaiya dan prasasti Ligor

Pembahasan:

Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha yang berdiri di pulau Sumatera dari abad ke-7 hingga 11 Masehi. Sriwijaya menjadi kerajaan besar karena menguasai daerah yang lokasinya strategis, yaitu didekat Selat Malaka. Selat ini merupakan jalur perdangan laut yang penting antara India dan China.  

Sumber sejarah mengenai kerajaan Sriwijaya adalah:

1. Prasasti  

Prasasti Prasasti yang ditinggalkan oleh Sriwijaa adalah:

Kedudukan Bukit, ditemukan di dekat sungai Musi, bertanggal 605 Saka atau 682 M. Prasasti ini adalah bukti tertua bahasa Melayu Kuno, dan berkisah tentang tentara laut dan darat dari kerajaan Sriwijaa.

Prasasti Talang Tuo, ditemukan di Bukit Seguntang, palembang, dan bertanggal 606 Saka (684 M). Prasasti ini berkisah tentang pembangunan taman Srikestra di ibukota Sriwijaya (sekarang wilayah kota Palembang).

Prasasti Kota Kapur, ditemukan di pesisir barat pulau Bangka, dan berasal dari tahun 608 Saka (28 Februari 683 M). Prasasti ini mengisahkan awal perluasan kekuasaan Sriwijaya ke Jawa.

Prasasti Sojomerto dari Batang, Jawa Tengah, bertanggal sekitar abad ke 9 M. Prasasti ini berkisah tentang keluarga Dapunta Selendra, yang diduga merupakan penguasa di Jawa dalam wilayah pengaruh kerajaan Sriwijaya.

2. Catatan perjalanan

Peranan Sriwijaya sebagai pusat perkembangan agama Buddha juga dicatat dalam catatan perjalanan biksu asal China, Yi Jing (ditulis I Ching dalam ejaan lama) yang berkunjung di ibukota Sriwijaya.  

Yi Jing berkunjung ke Sriwijaya pada tahun 673 Mdalam perjalanannya menuju Universitas Nalanda di India yang merupakan pusat pembelajaran agama Buddha. Yijing menetap lama di Sriwijaya untuk belajar bahasa dan agama sebelum melanjutkan perjalanannya ke India.  

Dalam catatanya dia menulis bahwa agama Buddha berkembang pesat dan banyak bhuksu yang belajar ajaran agama di sini. Yi Jing menyarankan para bhiksu dari China yang ingin belajar agama Buddha di India untuk singgah dulu di Sriwijaya.

3. Bangunan bersejarah berupa candi

Sriwijaya meninggalkan bangunan agama Buddha sebagai bukti kejayaaana. Bangunan ini misalnya adalah candi Muara Takus dan Muaro Jambi.

Muara Takus adalah kompleks beberapa candi yang terletak di desa Muaro Takus, kecamatan Tigabelas Koto Kampar, kabupaten Kampar, provinsi Riau. Kompleks ini terletak sekitar 128 km dari ibukota provinsi Riau, Pekanbaru  

Sementara Muara Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Buddha di tepi sungai Batang Hari , provinsi jambi. Kompleks ini merupakan salah satu kompleks candi terluas di Asia Tenggara, dengan luas 3981 hektar.

4. Peninggalan di luar negeri

Kekuasaan Sriwijaya tidak hanya terbatas di wilayah Indonesia, namun juga mencapai negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Di Thailand, peninggalan candi era Sriwijaya dapat ditemui di kota Chaiya, provinsi Surat Thani, di bagian selatan negara ini.

Pelajari lebih lanjut:

Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya adalah bangunan suci berupa…  

brainly.co.id/tugas/3089363  

Detail Jawaban    

Kode: –  

Kelas: VII  

Mata pelajaran: Sejarah  

Materi: Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Kata Kunci: Sriwijaya  

Jawaban:

Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur

Penjelasan:

dusun adalah desa