1.Mengapa kita perlu meniru sikap Soekarno?2.Bagaimana riwayat pendidikan Soekarno?​

Posted on

1.Mengapa kita perlu meniru sikap Soekarno?2.Bagaimana riwayat pendidikan Soekarno?​

Jawaban:

1.Karena mempunyai sifat yang pantang menyerah dan berjuang demi kepentingan rakyatnya.

2.Jenjang pendidikannya dimulai dari Indische School (IS) di Tulungagung. Setelah lulus, Soekarno melanjutkan pendidikannya di Europesche Lagene School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogene Burger School (HBS) Surabaya; dan Technische Hogere School (THS), sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB), di Bandung, Jawa Barat, dan memperoleh gelar insinyur

Jawaban:

1. Karena mempunyai sifat yang pantang menyerah dan berjuang demi kepentingan rakyatnya

2. Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai.

Lalu ia ikut bersama dengan orangtuanya untuk pindah ke Mojokerto.

Soekarno kemudian bersekolah di Eerste Inlandse School, tempat ayahnya mengajar sebagai guru.

Namun Bung Karno dipindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.Setelah lulus dari HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto, kawan dari ayah Soekarno.

Ketika belajar di HBS, Soekarno menggembleng jiwa nasionalismenya.

Ia aktif di organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang merupakan bentukan daripada organisasi Budi Utomo yang fenomenal.

Seiring berjalannya waktu Ir Soekarno mengubah nama organisasi ini menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada tahun 1918.

Sementara itu H.O.S Cokroaminoto yang mengasuhnya, merupakan seorang tokoh sipil dan tokoh agama yang terkemuka pada saat itu.

Cokroaminoto memperlakukannya sebagai anak asuh yang disayanginya, juga membiayai pendidikannya.

Akhirnya saat Soekarno berusia 20 tahun, Cokroaminoto menikahkannya dengan putrinya sendiri yang berusia 16 tahun, Siti Oetari.Soekarno sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di Technische Hoogeschool atau THS (yang sekarang menjadi ITB) pada 1920.

Namun di tahun 1922 ia mendaftar lagi dan kemudian mulai kuliah dan kemudian lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Ir (Insinyur).

Sebagai seorang mahasiswa teknik, Soekarno memang lebih unggul terutama dalam bahasa.

Dia menguasai bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Indonesia.

Sebagai seorang Muslim, ia juga belajar bahasa Arab dan mempelajari Al-Qur'an.

Ia fasih berbicara bahasa Belanda karena itu bahasa pendidikannya.

Tak hanya itu ia menguasi bahasa Jerman, Perancis, Inggris dan Jepang.

Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari yang mengerjakan desain dan rancang bangunan.

Ia juga bekerja sama dengan Ir. Rooseno merancang dan membangun rumah.

Semoga Membantu

Kalau bisa jadikan jawaban yang terbaik ya 😉