Kalium dan oksigen membentuk senyawa ionik dengan cara
Kalium oksida (K2O) merpakan suatu senyawa ionik antara kalium dan oksigen.
Warna senyawa K2O adalah kuning pucat ini, KO2 merupakan oksida paling sederhana dari kalium, yakni senyawa yang jarang sekali ditemui, dan sifatnya sangat reaktif. KO2 umumnya terdapat di pupuk dan semen.
Penjelasan:
K (Kalium) adalah Logam Golongan IA, logam yang lunak, reaktif dan mudah terbakar diudara dan memiliki 1 elektron valensi yang harus melepas 1 elektron agar stabil.
Nilai konfigurasi elektron dari K adalah 19K: 2 8 8 1, kemudian setelah melepas 1 elektron elektron terakhirnya menjadi 8, sebab melepas 1 elektron, maka K yang sebelumnya netral menjadi bermuatan +1 (Kᶧ), berikut reaksinya:
K → (Kᶧ) + e
Kemudian 2 elektron tersebut ditangkap oleh O (Oksigen) . Dikarenakan O mempunyai elektron valensi 6 (temasuk Gologan VIA) dengan nilai konfigurasinya 8 O: 2 6. Jadi apabila O menangkap 2 elektron tersebut konfigurasi elektronya berubah menjadi 8 O: 2 8 8, dengan elektron akhirnya 8.
Perubahan ini sudah sesuai dengan kaidah oktet. Dikarenakan O sudah menangkap 2 elektron K yang tadi, maka O yang sebelumnya netral menjadi -2 (O²), berikut reaksinya:
O + 2e → O²ˉ
Berdasarkan Hukum Coloumb, muatan yang berbeda jenis, maka akan saling tarik menarik.
Sehingga 2Kᶧ ini akan berkaitan dengan 1 O²ˉ dengan gaya elektrostatik maka terbentuklan senyawa K2O (Kalium Oksida) dengan ikatan ion sebagai berikut:
2Kᶧ + O² → K2O
Pelajari lebih Lanjut:
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang K2O, dapat dilihat melalui link berikut:
#BelajarBersamaBrainly