Kancil saat itu tengah tertidur pulas dibawah pohon jambu air yang rindang. Sayup-sayup angin
menambah sejuk suasana tidurnya. Sudah lama ia tidak merasa damai di dalam hutan seperti ini.
Biasanya ia tengah berlari menghindari pemangsa ataupun berebut makanan dengan binatang
lain. Namun kali ini kancil hanya ingin merasakan kedamaian dan tidur yang lelap saja. Suara
gemerisik dari semak-semak membuat tidurnya terganggu. Kancil sempat menengok sebentar
sebelum akhirnya melanjutkan tidurnya. Suara itu kembali datang, kali ini lebih keras. Kancil
sudah mulai terganggu. Ia bangkit dan bersiap melawan apapun yang ada dibalik semak-semak
itu. namun tidak kunjung terlihat juga. Kancil yang mengantuk memutuskan pindah tempat ke
dalam gua. Berharap dapat menemukan suasana damai untuk tidurnya.
Kini bukan suara gemerisik semak-semak yang ia dengar, melainkan batu-batu yang
gemeletuk kan. Kancil menggeram dan ingin marah namun ia tahu, hanya ada dirinya lah di
dalam gua itu. Kancil berusaha menyamankan tidurnya hingga ia mendengar suara auman
harimau di luar gua. Ia terkejut dan terbangun tiba-tiba karenanya. Kancil yang masih mengantuk
pun merasa kesal. Ia memutuskan melirik keluar gua dan betul saja, ada harimau di depan gua
sedang mengaum kelaparan. Kancil mulai merasa takut namun rasa kantuknya juga tidak kalah
hebat. Maka ia putuskan untuk melawan harimau tersebut. Kancil membuat suara di dekat
sumber air di dalam gua. Sehingga terdengar seperti geraman hewan buas yang kelaparan. Kancil
melakukan itu berulang kali hingga harimau ketakutan dan pergi. Kancil yang melihat hal itu,
langsung melanjutkan tidurnya. Namun tanpa sepengetahuan kancil, ternyata harimau menemui
beruang dan meminta pertolongan. Harimau menceritakan pengalamannya pada beruang.
Harimau bercerita tentang bagaimana suara geraman itu terdengar begitu buas dan
menakutkan. Beruang bersedia membantu dan dengan persyaratan yang diajukan harimau,
beruang ikut bersama harimau dengan ekor mereka yang saling mengikat. Kedua hewan itu
kembali ke depan gua dan berusaha menantang kancil kembali. Kancil yang merasa tidurnya
terusik kembali, membuat suara geraman semakin kencang dari sebelumnya. Kedua hewan itu
terkejut. Beruang yang penakut berusaha pergi dari tempatnya berdiri namun ekornya tertahan
dalam ikatan dengan ekor harimau. Dengan sekuat tenaga beruang menarik ekornya. Hingga
akhirnya ekor beruang terputus dan beruang menjerit kesakitan. Setelah kejadian itu, beruang
bermusuhan dengan harimau. Serta menjadi awal bagaimana beruang tidak memiliki ekor.
3. Siapa saja tokoh yang terlibat didalam teks si kancil?
4. Tiap rangkaian cerita menggunakan Alur? Jelaskan!!!
5. Ceritakan kembali awal puncak terjadinya komplikasi dalam teks si kancil???
Si Kancil
Jawaban:
3.kancil , harimau , beruang