Sebutkan 3 contoh ancaman yang bersifat nonmiliter menurut undang undang nomor 3 tahun 2002 ??

Posted on

Sebutkan 3 contoh ancaman yang bersifat nonmiliter menurut undang undang nomor 3 tahun 2002 ??

Yang termasuk ancaman non militer:
1.ancaman terhadap ideologi
2.ancaman terhadap budaya
3.ancaman terhadap ekonomi.
4.dampak negatif globalisasi

• Terorisme internasional 
yang memiliki jaringan 
lintas negara dan timbul 
di dalam negeri. 
• Gerakan separatis yang 
berusaha memisahkan 
diri dari Negara Kesatuan 
Republik IndonesiRepublik IndonesiRepublik IndonesiRepublik Indonesia 
terutama gerakan 
separatis bersenjata yang 
mengancam kedaulatan 
dan keutuhan wilayah 
Indonesia. 
• Aksi radikalisme yang 
berlatar belakang 
primordial etnis, ras dan 
agama serta ideologi di 
luar Pancasila, baik 
berdiri sendiri maupun 
memiliki keterkaitan 
dengan kekuatan- 
kekuatan di luar negeri. 
• Konflik komunal, 
kendatipun bersumber 
pada masalah sosial 
ekonomi, namun dapat 
berkembang menjadi 
konflik antar suku, 
agama maupun ras/ 
keturunan dalam skala 
yang luas. 
• Gangguan keamanan 
udara seperti 
pembajakan udara, 
pelanggaran wilayah 
udara, dan terorisme 
melalui sarana 
transportasi udara. 
• Perusakan lingkungan 
seperti pembakaran 
hutan, perambahan 
hutan ilegal, 
pembuangan limbah 
bahan beracun dan 
berbahaya. 
• Bencana alam dan 
dampaknya terhadap 
keselamatan banga. 
Dalam masalah 
pertahanan dan 
keamanan terutama di 
bidang pertahanan 
Indonesia pernah 
memiliki pengalaman 
pahit ketika di jatuhi 
sanksi embargo oleh 
Amerika Serikat di 
bidang militer, dimana 
Amerika Serikat 
menghentikan segala 
bentuk kerja sama militer 
dengan Indonesia 
termasuk menghentkan 
program kerja sama 
pembinaan perwira 
militer Indonesia, tidak 
sampai disitu penjualan 
suku cadang alutsista 
pun di hentikan. Dalam 
masa embargo militer 
penuh oleh Amerika 
Serikat, pemenuhan 
kebutuhan alutsista TNI 
mengalami kendala 
diantaranya peremajaan 
alustsista yang bersifat 
strategis seperti pesawat 
– pesawat temput dan 
angkut TNI menjadi tidak 
maksimal 
penggunaannya dan 
harus membeli spare part 
dari Negara lain sebagai 
solusi. 
Melihat potensi ancaman 
yang ada di wilayah Asia 
Pasifik, baik yang berasal 
dari luar dan dalam, serta 
ancaman yang berasal 
dari militer maupun non 
militer maka Indonesia 
harus di tuntut untuk 
mampu mencegah 
potensi – potensi 
ancaman tersebut terjadi. 
Jika melihat perkasus 
maka bentuk ancaman 
dari luar dapat di artikan 
sebagai ancaman yang 
berasal dari Negara lain, 
misalnya seperti 
pelanggaran batas 
wilayah Negara, 
pencurian Sumber Daya 
Alam, bahkan ancaman 
agresi militer dari Negara 
lain terhadap Indonesilain terhadap Indonesilain terhadap Indonesilain terhadap Indonesia 
tetap ada meski 
kemungkinannya sangat 
kecil karena sudah 
meningkatnya peran 
diplomasi luar negeri 
Indonesia, peran PBB 
juga menjadi penting 
dalam mencegah 
masalah tersebut, selain 
faktor tersebut opini 
Internasional terhadap 
Indonesia cenderung 
membaik karena itu 
pentingn berbicara 
menjaga citra dalam 
politik internasional. 
Dengan melihat paparan 
di atas, terjadi berbagai 
dinamika keamanan di 
Indonesia terutama yang 
berkaitan dengan isu 
separatisme dan 
pelanggaran HAM yang 
menjadi akar kebijakan 
embargo penuh Amerika 
Serikat terhadap kerja 
sama militer dengan 
Indonesia. Masa ini 
merupakan masa – masa 
yang cukup menyulitkan 
bagi militer Indonesia 
khususnya TNI AU, 
dimana Alutsista yang 
ada banyak berasal dari 
Amerika Serikat Seperti 
Pesawat Hercules yang 
menjadi alutsista 
stratergis di milter 
Indonesia menjadi tidak 
layak terbang karena 
tidak mendapat pasokan suku cadang dari Lockheed Martin yang berbasis di Amerika Serikat, selain itu banyak Alutsista lain yang terkena dampak ialah F-16 A/B yang menjadi tulang punggung fighter TNI AU tdak maksimal penggunaannya. Selain itdak mendapat pasokan suku cadang alutsista yang sudah mengalami proses peremajaan juga tertahan di beberapa Negara seperti satu pesawat F-5 Tiger di Amerika Serikat dan suku cadangnya ada yang tertinggal di Malaysia, Singapura, Belgia. Walaupun pesaawat Hawk 19 dan Hawk 209 buatan Inggris namun tetap saja pesawat ini terkena imbas embargo Amerika Serikat karena mesin yang di gunakan buatan AS, tidak sampai disitu pesawat lainnya yakni A4-Skyhawk yang kini bisa kita temui di museum Lanud Adisucipto pun sempat tertah