Bagaimanakah keadaan alam negara laos?
Keadaan Alam Laos adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang terjepit dan tidak punya wilayah laut. Laos berada di sebelah barat Vietnam, batas sebelah utara adalah Cina. Negara tetangga lain adalah Thailand di sebelah selatan dan Myanmar di barat laut. Luas wilayah Laos adalah 236.800 km2. Sekitar 70% wilayah Laos berbentuk pegunungan dan terdapat Gunung Bia setinggi 2.819 meter yang merupakan gunung tertinggi di negara ini. Sekitar 55 persen wilayah ini ditutupi oleh berbagai jenis hutan, yaitu hutan hujan tropis, hutan bambu, dan hutan yang tercampur dengan vegetasi trop.
Penduduk Pada pertengahan tahun 2006, penduduk Laos mencapai 6,1 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk alami rata-rata setiap tahun 2,3%. Kepadatan penduduknya adalah 23 jiwa per km2. Angka kelahiran per tahun adalah 36 sedangkan angka kematian per tahun 13 per 1.000 penduduk. Suku bangsa yang paling dominan di Laos adalah suku Lao. Suku bangsa lainnya adalah Thai, Meo, Yao,Mon Khimer, cina.Dengan presentase Lao (48%), Mon Khmer (25%), Thai (14%), Meo dan Yao (13%).
Hubungan Laos Dengan Indonesia Kedua negara baru menjalin kerja sama di bidang politik antara lain dengan saling menempatkan duta besarnya di masing-masing negara. Benuk kerja sama yang lain adalah dengan mengadakan kerja sama pada forum ASEAN.
Pemerintah Laos – salah satu dari sekian negara komunis yang tersisa – memulai melepas kontrol ekonomi dan mengizinkan berdirinya perusahaan swasta pada tahun 1986. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi melesat dari sangat rendah menjadi rata-rata 6% per tahun periode 1988-2004 kecuali pada saat krisis finansial Asia yang dimulai pada 1997.
Seperti negara berkembang umumnya, kota-kota besarlah yang paling
banyak menikmati pertumbuhan ekonomi. Ekonomi di Vientiane, Luang
Prabang, Pakxe, dan Savannakhet, mengalami pertumbuhan signifikan
beberapa tahun terakhir.
Sebagian besar dari wilayahnya kekurangan infrastruktur memadai. Laos masih belum memiliki jaringan rel kereta api, meskipun adanya rencana membangun rel yang menghubungkan Vientiane dengan Thailand yang dikenal dengan Jembatan Persahabatan Thailand-Laos.
Jalan-jalan besar yang meghubungkan pusat-pusat perkotaan, disebut Rute
13, telah diperbaiki secara besar-besaran beberapa tahun terakhir,
namun desa-desa yang jauh dari jalan-jalan besar hanya dapat diakses
melalui jalan tanah yang mungkin tidak dapat dilalui sepanjang tahun.
Ada telekomunikasi
internal dan eksternal yang terbatas, terutama lewat jalur kabel, namun
penggunaan telepon genggam/handphone telah menyebar luas di pusat
perkotaan. Listrik tidak tersedia di banyak daerah pedesaab atau hanya
selama kurun waktu tertentu. Pertanian masih memengaruhi setengah dari PDB dan menyerap 80% dari tenaga kerja yang ada. Ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan sumber internasional lain serta dari investasi asing baru dalam bidang pemrosesan makanan dan pertambangan, khususnya tembaga dan emas. Pariwisata
adalah industri dengan pertumbuhan tercepat di Laos. Pertumbuhan
ekonomi umumnya terhambat oleh banyaknya penduduk berpendidikan yang
pindah ke luar negeri akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang
memadai. Pada 2005 penelitian oleh Bank Dunia melaporkan bahwa 37% dari
penduduk Laos yang berpendidikan tinggal di luar negeri, menempatkan
Laos pada tempat ke-5 di dunia untuk kasus ini.