Contoh teks anekdot monolog dan dialog beserta interpretasinya atau kaidah dan strukturnya!
Struktur teks anekdot yang lengkap meliputi lima bagian yaitu
abstraksi,orientasi,krisis,reaksi, dan koda. Bagian yang harus ada dalam teks anekdot adalah orientasi,krisis, dan reaksi.
1. Abstraksi berupa cerita pembuka yang akan menggambarkan awal cerita
2. Orientasi yaitu peninjauan yang menggambarkan situasi awal cerita.
3. Krisis yaitu bagian cerita yang menggambarkan keadaan yang genting atau terjadinya konflik
4. Reaksi yaitu tanggapan tokoh terhadap konflik yang muncul
5. Koda yaitu penutup cerita
Bahasa teks anekdot
1. Kata kias atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya, bisa berupa ungkapan,
peribahasa, ataupun majas.
2. Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau antonim.
3. Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
4. Kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan.
5. Konjungsi yang sering digunakan adalah konjungsi temporal (penanda waktu) dan konjungsi sebab-akibat
Teks anekdot dapat berupa puisi, drama, maupun monolog.
Contoh
Teks 1
1 Orang miskin biasanya menganggap pergantian pemimpin hanya sekedar pergantian satu majikan pada majikan lainnya.
2 Seorang tua tengah menggembalakan keledainya di padang rumput saat tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan beberapa tentara musuh.
3 “Cepat larinya,” teriak si tua itu pada si keledai, “jangan sampai mereka menangkap kita.” 4 Tetapi si keledai tetap kalem berjalan.
“Katakan,” ujar si keledai, “jika jatuh ke tangan musuh apa aku harus membawa beban dobel?”
5 “Kukira tidak,” jawab si tua.
“Lalu apa peduliku dengan siapa yang akan kulayani? Toh bebanku sama saja.” 6 Si tua pun berlari meninggalkan keledai.
Struktur teks I
Abstraksi : paragraf 1 (penggambaran cerita)
Orientasi : paragraf 2 (awal cerita)
Krisis : paragraf ke 3 (munculnya masalah)
Reaksi : paragraf 4 dan 5 (tanggapan tokoh si keledai)
Koda : paragra 5 (penutup cerita)