Tuliskan tiga nama besar agama Hindu​

Posted on

Tuliskan tiga nama besar agama Hindu​

Hari Raya Agama Hindu sebagai berikut :

1 . Hari Raya Galungan

Hari raya ini datang setiap 6 bulan sekali tepatnya pada hari Rabu (Buda), Kliwon, wuku Dungulan. Tujuan digelarnya hari raya agama Hindu ini untuk memperingati kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan), dikenal juga sebagai hari raya pawedalan jagat (lahirnya jagat raya), umat wajib memuja Ida Sang Hyang Widi atas terciptanya alam semesta dan mengucapkan terima kasih. Ciri khas perayaan ini umat Hindu mendirikan penjor di pintu gerbang sebelah kanan rumah, kantor ataupun tempat usaha.

2. Hari Raya Kuningan

Dirayakan 10 hari setelah perayaan Hari Raya Galungan, sehingga secara otomatis digelar setiap 6 bulan (210 hari) sekali yaitu pada hari Sabtu (Saniscara), Kliwon, wuku Kuningan. Ciri khasnya upacara bebantenan memakai nasi kuning, serta jejahitan dari janur atau ambu menggunakan endongan yang berisi buah, tumpeng dan lauk sebagai lambang perbekalan dan tamiang yang disimbolkan sebagai tameng dari marabahaya. Diyakini juga Hyang Widi turun kedunia diiringi oleh dewa-dewi juga para leluhur sampai batas waktu setengah hari saja.

3. Hari Raya Nyepi

Hari Raya Agama Hindu ini, merupakan hari tahun Baru kalender ISaka, sehingga otomatis perayaanya setiap satu tahun sekali (antara Maret-April). Hari Raya ini jatuh pada hitungan Tilem (bulan mati) sasih Kesanga (bulan-9). Pada perayaan tahun baru Saka tersebut umat Hindu diwajibkan untuk melaksakan catur brata penyepian diantaranya tidak boleh menyalakan lampu, bepergian, ribut dan bersenang-senang. Sebelum perayaan puncak Nyepi diawali terlebih dahulu dengan upacara Melasti, kemudian pecaruan atau tawur Kesanga.

4. Hari Raya Saraswati

Hari Raya agama Hindu ini diyakini sebagai hari suci turunya Ilmu Pengetahuan, manisfestasi Tuhan yang dipuja saat perayaan ini adalah Dewi Saraswati. Perayaannya jatuh pada hari Sabtu (Saniscara), Umanis, Wuku Watugunung setiap 6 bulan sekali. Hari tersebut dikenal juga sebagai piodalan Sang Hyang Aji Saraswati. Sang Dewi Turun membawa ilmu pengetahuan agar bisa digunakan secara arif dan dijalan yang benar. Dewi Saraswati sendiri adalah sakti dari Dewa Brahma yang berfungsi sebagai Maha Pencipta. Sehingga diharapkan tercipta berbagai hal baru dengan ilmu pengetahuan untuk membantu manusia.

5.Hari Raya Siwaratri

Diyakini oleh umat Hindu sebagai hari peleburan dosa, sebuah malam yang sakral bertepatan dengan payogan Dewa Siwa. Dosa memang tidak bisa dihilangkan tetapi dalam malam renungan suci tersebut bisa pengampunan dosa yang telah kita perbuat. Pada saat itulah umat diharapkan melakukan tapa, brata yoga semadi sehari dan semalam penuh, tanpa tidur kalau bisa tanpa makan. Tetapi paling tidak umat diusahakan agar bisa mejagra (melek) seharian dan semalam penuh. Dirayakan setahun sekali sesuai kalender Saka yaitu pada hari Tilem (bulan mati) sasih Kepitu.

6. Hari Raya Pagerwesi

Hari Raya Agama Hindu ini digelar setiap 6 bulan sekali yaitu pada hari Rabu (Budha), Kliwon, wuku Sinta. Pada saat tersebut dipuja Sang Hyang Pramesti Guru yaitu manifestasi Tuhan sebagai guru dari alam semesta. Berasal dari kata pager yang berarti pagar atau pelindung kemudian wesi berarti besi. Pada saat inilah umat bisa memagari diri dengan iman dan dan kesucian diri, agar terhindar dari kegelapan dan bisa menerima kemuliaan dari Tuhan. Pemujaan di rumah dilakukan di sanggah atau pemerajan kemudian dilanjutkan ke pura-pura kahyangan jagat.

7. Hari Purnama Tilem

Hari Purnama (bulan penuh) dan Tilem (bulan mati), datangnya setiap 30 dan 29 hari sekali. Hari-hari tersebut diambil berikut dengan sasih Isaka, sebagai patokan untuk hari baik dalam pelaksanaan upacara yadnya, baik itu melakukan piodalan di sebuah pura. Diyakini pada hari Purnama sebagai payogan Sang Hyang Candra dan Tilem sebagai Payogan Sang Hyang Surya. Bertepatan dengan hari tersebut umat bisa memohon berkah dan kesucian. Seperti melakukan pesucian atau melukat (meruwat) agar badan rohani kita bisa bersih dan terbebas dari aura negatif.

hari raya galungan and hari raya nyepi