Permukaan bumi akibat proses erosi dan ombak

Posted on

Permukaan bumi akibat proses erosi dan ombak

Erosi adalah Pengikisan dan pemindahan hasil-hasil pelapukan disebabkan oleh air, angin, dan gletser dari tempat asal ke tempat lain. Erosi memiliki sebab yang dapat menimbulkan dampat-dampak dari erosi baik itu yang positif dan negatif atau baik itu yang bermanfaat dan merugikan tetapi terkadang kerugian atau sifat negatif lebih banyak.

Erosi oleh air laut disebut abrasi atau erosi marine yang disebabkan oleh hempasan ombak di pantai. Abrasi sangat besar pengaruhnya pada pantai-pantai yang curam. Di daerah pantai yang hutan bakaunya sudah habis ditebang, abrasi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan di sepanjang pantai. Bentuk-bentuk muka bumi akibat abrasi terlihat pada pantai yang curam berupa gua-gua, pintu air, stack, dan cliff. Mula-mula bagian bawah dari pantai yang curam terkorek sedikit demi sedikit oleh kikisan air laut, lama kelamaan terbentuklah gua-gua, rongga-rongga, ataupun pintu-pintu air. Gua-gua yang terbentuk cukup besar dan akhirnya runtuh, kemudian karena proses abrasi selanjutnya terbentuk lagi gua-gua yang baru. Kedalaman gua-gua yang terbentuk sangat tergantung pada jenis batuan pantai. Pada pantai yang terdiri dari batuan yang keras, dapat terbentuk gua yang lebih besar dan dalam. Stack adalah tonggak-tonggak batu yang nampak berdiri di atas permukaan laut yang merupakan sisa-sisa batuan. Tonggak-tonggak batu ini adalah merupakan bagian batuan-batuan yang keras sehingga tahan terhadap pukulan gelombang Taut. Cliff adalah pantai yang terjal, terjadi karena kikisan air Taut terhadap pantai. Kadang-kadang kemiringannya mencapai 900 (tegak lurus dengan permukaan air Taut). Abrasi di pantai yang curäm mengakibatkan penyempitan daratan sepanjang pantai.