Bagaimana pengaruh adanya zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap jenuh larutan?

Posted on

Bagaimana pengaruh adanya zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap jenuh larutan?

Jawaban:

Pengaruh zat terlarut yang sukar menguap dalam larutan akan menyebabkan nilai tekanan uap larutan akan semakin kecil atau rendah jika dibandingkan dengan nilai tekanan uap jenuh pelarut murni.

Jawaban:

Pengaruh zat terlarut yang sukar menguap dalam larutan akan menyebabkan nilai tekanan uap larutan akan semakin kecil atau rendah jika dibandingkan dengan nilai tekanan uap jenuh pelarut murni.

penjelasan:

Tekanan Uap Jenuh merupakan tekanan yang timbul akibat munculnya uap jenuh yaitu merupakan uap yang muncul ketika terjadi kesetimbangan dinamis pada suatu zat yang berwujud padat atau cair yang berubah wujud menjadi bentuk gas.

Besarnya nilai tekanan uap jenuh bergantung pada jenis zatnya serta suhu yang digunakan. Setiap zat memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda, dimana terdapat zat-zat yang memiliki gaya tarik-menarik antar partikel yang besar sehingga akan bersifat sukar menguap, serta zat-zat yang memiliki gaya tarik-menarik antar partikel yang lemah sehingga mudah menguap.

Jadi, jika suatu pelarut murni dimasukkan dalam suatu wadah yang tertutup dan dilakukan pemanasan, maka akan terjadi perpindahal fase partikel dari cair menjadi gas, dimana pada keadaan tertutup perubahan fase tersebut akan menghasilkan suatu tekanan yang disebut dengan Tekanan Uap. Ketika kondisi dari partikel yang berubah dari fase cair menjadi gas dan partikel dari fase gas kembali menjadi fase cair berada dalam kecepatan yang sama, maka pada kondisi tersebut disebut tercapainya kesetimbangan yang dinamin sehingga tekanan uap yang timbul pada kodisi tersebut disebut dengan Tekanan Uap Jenuh Pelarut Murni (P°).

nah, ketika pada kondisi yang sama jika pelarut murni dimasukkan ke dalam suatu wadah yang tertutup dan ditambahkan suatu zat terlarut maka ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi yaitu:

1. Ketika zat yang ditambahkan memiliki gaya tarik menarik antar partikel yang lemah atau zat tersebut Bersifat mudah menguap, maka pada saat suhu dinaikkan dan terjadi perubahan fase partikel dari cair menjadi gas akan terbentuk gas yang terdiri dari pelarut murni dan gas dari zat terlarut dimana kondisi ini diungkapkan dalam Hukum Raoult akan terdapat 2 jenis tekanan uap jenuh yaitu Tekanan Uap jenuh Pelarut Murni dan Tekanan Uap Jenuh Zat Terlarut sehingga larutan akan menghasilkan kombinasi tekanan uap jenuh yang disebut dengan Tekanan Total Larutan dimana memungkinkan terjadinya nilai Tekanan Uap jenuh larutan akan lebih tinggi dibandingkan nilai tekanan uap jenuh pelarut murni yang disebut dengan Penyimpangan Positif dan ketika nilai tekanan uap jenuh larutan lebih rendah dibandingkan nilai tekanan uap jenuh pelarut murni yang disebut dengan penyimpangan negatif pada Hukum Raoult..

boxed {P _l_a_r_u_t_a_n = P_A + P_B}

dimana nilai:

boxed {P_A = X_A . P^o_A }

P

A

= X

A

. P

A

o

dan

boxed {P_B = X_B . P^o_B }

P

B

= X

B

. P

B

o

Keterangan:

P^o_AP

A

o

= Tekanan Uap Zat Terlarut

P^o_BP

B

o

= Tekanan Uap Jenuh Pelarut Murni

X_AX

A

= Fraksi Mol Zat Terlarut

X_BX

B

= Fraksi Mol Pelarut

2. Ketika zat yang ditambahkan memiliki gaya tarik menarik antar partikel yang kuat atau zat tersebut Bersifat sukar menguap, maka pada saat suhu dinaikkan dan terjadi perubahan fase partikel dari cair menjadi gas, maka partikel-partikel dari zat terlarut akan menghalangi partikel-partikel dari pelarut sehingga proses penguapan dari partikel pelarut akan mengalami hambatan atau perlambatan, akibatnya adalah nilai tekanan uap jenuh larutan (P) yang diperoleh akan bernilai lebih rendah dibandingkan dengan nilai tekanan uap jenuh pelarut murninya (P°).

ΔP = P° – P

dimana

ΔP = X_t_e_r_l_a_r_u_t . P°

dan

P = X_p_e_l_a_r_u_t . P°

Keterangan:

ΔP = Nilai Penurunan Tekanan Uap Jenuh

P = Tekanan Uap jenuh Larutan

P° = Tekanan Uap Jenuh Pelarut Murni

X_t_e_r_l_a_r_u_t = Fraksi Mol Zat Terlarut

X_p_e_l_a_r_u_t = Fraksi Mol Pelarut

Jadi, ketika zat terlarut bersifat sukar menguap maka pada saat proses perubahan fase dari partikel pelarut dari cair menjadi gas akan terhalang oleh partikel-partikel zat terlarut tersebut yang belum mampu mengalami perubahan fase menjadi gas akibat dari kuatnya gaya tarik-menarik antar partikelnya sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk memutuskan gaya tarik-menarik tersebut dimana salah satu caranya dengan menaikkan suhu, sebagai akibatnya yaitu nilai Tekanan uap jenuh larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan nilai tekanan uap jenuh pelarut murninya.